Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

25 November 2023

SKOR PISA 2018, LITERASI TERBURUK DALAM 20 TAHUN TERAKHIR

(Bagian 1 dari artikel analisa hasil PISA oleh Hadi Wuryanto, M.A. dan Moch. Abduh, Ph.D.)


Sekitar bulan Mei - Juni 2022 lalu, untuk kesekian kalinya Indonesia mengikuti Programme for International Student Assessment (PISA). Sebuah tes yang dirancang oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development, OECD) untuk menilai kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa di Indonesia yang telah/hampir menyelesaikan masa pendidikan dasar.

Tes ini tidak berkaitan langsung dengan kurikulum sekolah di Indonesia, melainkan merupakan tes kompetensi yang hasilnya dapat diperbandingkan secara internasional. Tes PISA menilai sejauh mana siswa usia 15 tahun, yang telah/hampir menyelesaikan pendidikan dasarnya, menguasai keterampilan dan pengetahuan yang penting bagi mereka untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat modern. Penilaian PISA menitikberatkan pada substansi pembelajaran inti di sekolah yaitu membaca, matematika, dan sains.

Seharusnya sebagai sebuah tes dengan pola penyelenggaraan 3 tahunan, secara jadwal PISA diselenggarakan pada tahun 2021, namun karena hampir di semua belahan dunia terjangkit wabah pandemi COVID, maka pelaksanaannya ditunda menjadi tahun 2022. Sebagaimana lazimnya, hasilnya baru dirilis setahun berikutnya di tahun 2023. Sambil menunggu bagaimana hasil tes PISA tahun 2022 dimaksud, tidak ada salahnya menilik dan menengok sekaligus mengkaji kembali hasil PISA tahun 2018 sebagai refleksi dan ikhtiar untuk peningkatan kompetensi literasi dan numerasi di Indonesia sebagai bagian tidak terpisahkan dari inovasi pembelajaran.

Potret Siswa Indonesia dan Hasil Tes PISA 2018

Sebagaimana dikutip dari OECD, pada saat tes PISA 2018 berlangsung, di Indonesia diperkirakan terdapat 4.439.086 anak berusia 15 tahun. Dari jumlah tersebut, 85% atau 3.768.508 anak tergolong populasi PISA. Selebihnya, 15% atau 670.578 anak tidak bisa dikategorikan sebagai bagian dari populasi PISA karena sejumlah kondisi, yaitu: 1) anak-anak usia 15 tahun yang tidak berada di bangku sekolah atau berstatus bukan siswa, 2) siswa usia 15 tahun yang belum mencapai kelas 7 atau kelas 1 SMP/sederajat, dan 3) siswa usia 15 tahun yang mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) karena merupakan anak-anak berkebutuhan khusus.

Tren nilai PISA Indonesia menunjukkan peningkatan sejak PISA 2000 hingga 2018, dengan peningkatan tipis pada bidang membaca dan sains, dan peningkatan lebih tajam di bidang matematika. Meski tren sepanjang periode naik, pada PISA 2018, skor Indonesia relatif turun di semua bidang. Penurunan paling tajam terjadi di bidang membaca.

Pada empat putaran pertama PISA, nilai rata-rata kemampuan membaca siswa Indonesia bergerak naik. Pada PISA 2000, Indonesia memperoleh nilai rata-rata 371. Saat PISA 2009 nilai rata-rata kemampuan membaca naik jadi 402, skor tertinggi yang pernah Indonesia raih. Dalam tiga putaran terakhir PISA, nilai rata-rata kemampuan membaca menurun dan mencapai angka terendah PISA 2018, 371 poin, sama dengan perolehan nilai rata-rata pada PISA putaran pertama 18 tahun sebelumnya. Di bidang matematika, nilai rata-rata tes PISA siswa Indonesia bergerak fluktuatif. Nilai rata-rata terendah diperoleh dalam PISA 2003, sebesar 360. Nilai rata-rata tertinggi dicapai pada PISA 2006, 391 poin. Pada PISA 2018, siswa Indonesia memperoleh nilai rata-rata 379. Dalam bidang sains, meski turun dibandingkan dengan capaian PISA 2015 yang sebesar 402 poin, nilai rata-rata siswa Indonesia dalam PISA 2018 adalah yang tertinggi kedua dalam seluruh periode pelaksanaan PISA. Sementara dalam PISA 2018, Indonesia memperoleh nilai rata-rata 396 di bidang sains, lebih tinggi 3 poin dibanding hasil PISA pertama di tahun 2000. Nilai rata-rata terendah di bidang sains diperoleh pada PISA 2012, sebesar 382 poin. (Sumber Kemdikbud RI)



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar pada space yang tersedia. Komentar akan muncul setelah disetujui Admin.