Dahulu wilayah negara kita bernama Nusantara, yang terdiri dari banyak kerajaan. Ketika Belanda sampai di Nusantara, mereka menyangka telah sampai di India. Sejak saat itu mereka menamai Nusantara dengan Hindia Belanda.
Kata "Indonesia" pertama
kali muncul pada tahun 1850 ketika seorang etnolog (ahli budaya) berkebangsaan Inggris bernama George Windsor Earl, yang mengusulkan
istilah Indunesia dan Malayunesia. Kemudian murid
Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia.
Kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu Indus yang merujuk kepada Sungai Indus di India dan nesos yang berarti
"pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah "kepulauan
India", atau kepulauan yang berada di wilayah Hindia; ini merujuk kepada persamaan antara dua bangsa India
dan Indonesia, dimana Belanda menyangka Nusantara sebagai India.  
Sejak tahun 1900, nama Indonesia
menjadi lebih popular di kalangan pelajar. 
Pelajar pribumi pertama yang menggunakan istilah Indonesia ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), ketika ia
mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers
Bureau pada tahun 1913. 
Pada era yang hampir bersamaan
terbit pula sebuah buku yang menulis kata Indonesia karya Adolf Bastian dari Universitas Berlin, yang membuat nama Indonesia semakin
terkenal.
Negara Republik Indonesia
Indonesia dikenal dengan
nama resmi Republik Indonesia atau lebih lengkapnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara dua benua yaitu
benua Asia dan Australia, dan diantara dua samudera yaitu
Samudera Indonesia (Hindia) dan Samudera Pasifik.  
Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia dengan
luas wilayah sebesar 1.904.569 km², serta negara dengan pulau
terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah 17.504 pulau. Nama lain yang dipakai
untuk kepulauan Indonesia adalah Nusantara. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara
berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan penduduk mencapai
277.749.853 jiwa pada tahun 2022,  serta negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, dengan
penganut lebih dari 238.875.159 jiwa atau sekitar 86,9%.  Indonesia adalah negara multi kultural (banyak
suku, banyak budaya, banyak agama, banyak bahasa, dan sebagainya). 
Indonesia berbatasan dengan
sejumlah negara. Indonesia berbatasan di wilayah darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan dan Sebatik, dengan Papua Nugini di Pulau Papua, dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Sedangkan negara yang berbatasan laut dengan
Indonesia adalah Singapura, Filipina, Australia, Thailand, Vietnam, Palau,
dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan
Nikobar, India.
Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik
berdasarkan konstitusi yang sah, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945). Berdasarkan UUD 1945 pula, Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), dan Presiden dicalonkan
lalu dipilih dalam pemilihan umum.
Ibu kota Indonesia saat ini
adalah Jakarta. Pada
tanggal 18 Januari 2022, pemerintah Indonesia menetapkan calon Ibu Kota baru bernama Nusantara yang
berada di Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah Kabupaten Penajam Paser
Utara. Hingga 2023, proses peralihan ibu kota masih
berlangsung.
Masa Kerajaan di Nusantara
Jauh sebelum menjadi Negara
Republik, di Indonesia masa lampau sudah ada Kerajaan besar. Mulai dari Kerajaan
di daerah Kutai Kalimantan, Kerajaan Taruma Negara yang berpusat di Bekasi, Kerajaan
Galuh yang berpusat di Ciamis, Kerajaan Sunda yang berpusat di Bogor, Kerajaan
Sriwijaya yang berpusat di  Palembang, Kerajaan
Singosari dan Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur, Kerajaan Demak
yang berpusat di Jawa Tengah, dan lain-lain. 
Luas wilayah Kerajaan Demak lebih luas dari wilayah Negara Republik
Indonesia sekarang. 
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa
pendatang dan penjajah. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting
sejak dulu, misalnya wilayah Kalapa yang sekarang menjadi Jakarta, wilayah
Maluku, dan wilayah Palembang. Semua daerah itu sudah menjadi wilayah
perniagaan yang sangat ramai. 
Kerajaan-kerajaan masa
lampau sudah menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan bangsa Tionghoa (Cina), India, dan juga Arab. Agama dan kebudayaan Hinduisme-Buddhisme dan Islam tumbuh,
berkembang dan berasimilasi (bercampur)
di kepulauan Indonesia hingga abad ke-15 Masehi. Pada akhir abad ke-15,
bangsa-bangsa Eropa (Portugal, Belanda, Perancis, dan Inggris) datang ke
kepulauan Indonesia dan berperang untuk memonopoli (menjajah) perdagangan rempah-rempah (lada, cengkeh, vanila, dan sebagainya). Bangsa
asing yang pertama kali datang adalah Portugal yang mendarat di Singapura pada tahun
1511.  Waktu itu Singapura bernama
Tumasik yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Demak yang berpusat di Jawa
Tengah. Kemudian datang Belanda (Perusahaan VOC) yang mendarat di Banten pada tahun
1602. Setelah itu datang Perancis dan Inggris. Pada saat Inggris menguasai
Nusantara, Nusantara dikembalikan kepada Belanda (pemerintah Belanda, bukan VOC
lagi). 
Ketika bangsa Eropa datang,
kondisi persatuan antar Kerajaan di Nusantara sedang rapuh, sehingga mudah
diadu domba. Rapuhnya persatuan antar Kerajaan kala itu menyebabkan bangsa
Eropa yang kecil mampu menjajah bangsa Nusantara yang lebih besar dan lebih kaya.
Ketika berada di bawah penjajahan
kolonial Belanda,
Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda, memproklamasikan
kemerdekaan di akhir Perang Dunia II, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka
sejak saat itu berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber: Wikipedia, disunting seperlunya oleh Bataragema

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar pada space yang tersedia. Komentar akan muncul setelah disetujui Admin.