Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

17 November 2023

INDONESIA

Dahulu wilayah negara  kita bernama Nusantara, yang terdiri dari banyak kerajaan. Ketika Belanda sampai di Nusantara, mereka menyangka telah sampai di India.  Sejak saat itu mereka menamai Nusantara dengan Hindia Belanda.  

Kata "Indonesia" pertama kali muncul pada tahun 1850 ketika seorang etnolog (ahli budaya) berkebangsaan Inggris bernama George Windsor Earl, yang mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia. Kemudian murid Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia.

Kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Indus yang merujuk kepada Sungai Indus di India dan nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah "kepulauan India", atau kepulauan yang berada di wilayah Hindia; ini merujuk kepada persamaan antara dua bangsa India dan Indonesia, dimana Belanda menyangka Nusantara sebagai India. 

Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih popular di kalangan pelajar.  Pelajar pribumi pertama yang menggunakan istilah Indonesia ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun 1913.

Pada era yang hampir bersamaan terbit pula sebuah buku yang menulis kata Indonesia karya Adolf Bastian dari Universitas Berlin, yang membuat nama Indonesia semakin terkenal.

 

Negara Republik Indonesia

Indonesia dikenal dengan nama resmi Republik Indonesia atau lebih lengkapnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia, dan diantara dua samudera yaitu Samudera Indonesia (Hindia) dan Samudera Pasifik. 

Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah sebesar 1.904.569 km², serta negara dengan pulau terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah 17.504 pulau. Nama lain yang dipakai untuk kepulauan Indonesia adalah Nusantara. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan penduduk mencapai 277.749.853 jiwa pada tahun 2022,  serta negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, dengan penganut lebih dari 238.875.159 jiwa atau sekitar 86,9%.  Indonesia adalah negara multi kultural (banyak suku, banyak budaya, banyak agama, banyak bahasa, dan sebagainya).

Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara. Indonesia berbatasan di wilayah darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan dan Sebatik, dengan Papua Nugini di Pulau Papua, dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Sedangkan negara yang berbatasan laut dengan Indonesia adalah SingapuraFilipinaAustraliaThailandVietnamPalau, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan NikobarIndia.

Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik berdasarkan konstitusi yang sah, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Berdasarkan UUD 1945 pula, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Presiden dicalonkan lalu dipilih dalam pemilihan umum.

Ibu kota Indonesia saat ini adalah Jakarta. Pada tanggal 18 Januari 2022, pemerintah Indonesia menetapkan calon Ibu Kota baru bernama Nusantara yang berada di Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Hingga 2023, proses peralihan ibu kota masih berlangsung.

 

Masa Kerajaan di Nusantara

Jauh sebelum menjadi Negara Republik, di Indonesia masa lampau sudah ada Kerajaan besar. Mulai dari Kerajaan di daerah Kutai Kalimantan, Kerajaan Taruma Negara yang berpusat di Bekasi, Kerajaan Galuh yang berpusat di Ciamis, Kerajaan Sunda yang berpusat di Bogor, Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di  Palembang, Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur, Kerajaan Demak yang berpusat di Jawa Tengah, dan lain-lain.  Luas wilayah Kerajaan Demak lebih luas dari wilayah Negara Republik Indonesia sekarang.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa pendatang dan penjajah. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak dulu, misalnya wilayah Kalapa yang sekarang menjadi Jakarta, wilayah Maluku, dan wilayah Palembang. Semua daerah itu sudah menjadi wilayah perniagaan yang sangat ramai.

Kerajaan-kerajaan masa lampau sudah menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan bangsa Tionghoa (Cina), India, dan juga Arab. Agama dan kebudayaan Hinduisme-Buddhisme dan Islam tumbuh, berkembang dan berasimilasi (bercampur) di kepulauan Indonesia hingga abad ke-15 Masehi. Pada akhir abad ke-15, bangsa-bangsa Eropa (Portugal, Belanda, Perancis, dan Inggris) datang ke kepulauan Indonesia dan berperang untuk memonopoli (menjajah) perdagangan rempah-rempah (lada, cengkeh, vanila, dan sebagainya). Bangsa asing yang pertama kali datang adalah Portugal yang mendarat di Singapura pada tahun 1511.  Waktu itu Singapura bernama Tumasik yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Demak yang berpusat di Jawa Tengah. Kemudian datang Belanda (Perusahaan VOC) yang mendarat di Banten pada tahun 1602. Setelah itu datang Perancis dan Inggris. Pada saat Inggris menguasai Nusantara, Nusantara dikembalikan kepada Belanda (pemerintah Belanda, bukan VOC lagi).

Ketika bangsa Eropa datang, kondisi persatuan antar Kerajaan di Nusantara sedang rapuh, sehingga mudah diadu domba. Rapuhnya persatuan antar Kerajaan kala itu menyebabkan bangsa Eropa yang kecil mampu menjajah bangsa Nusantara yang lebih besar dan lebih kaya.

Ketika berada di bawah penjajahan kolonial Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belandamemproklamasikan kemerdekaan di akhir Perang Dunia II, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka sejak saat itu berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber: Wikipedia, disunting seperlunya oleh Bataragema

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar pada space yang tersedia. Komentar akan muncul setelah disetujui Admin.