

Saya beruntung, ketika berusia belasan tahun, saya pernah berjumpa langsung, bertegur sapa dengan orang-orang besar dan terkenal. Tahun 1990 saya berjumpa Mendikbud Prof. Fuad Hasan di Balai Pustaka, Gunung Sahari. Saya berjumpa lagi dengan beliau beserta beberapa menteri lainnya di tahun 1991 pada momen Jambore Nasional Pramuka di Cibubur, Jakarta. Sebelumnya, saya pernah pula bertemu pakar pendidikan Dr. Arif Rahman pada kegiatan Penataran Pengurus OSIS se-DKI Jakarta tahun 1989 di Kompleks SMA Olah Raga, Ragunan, Jakarta. Tahun 1994 saya bertemu lagi dengan Pak Arif di SMA 1 Jakarta, pada kegiatan Maulid Nabi. Pertemuan dengan Presiden dan Ibu Negara RI ke-2, Pak Harto dan Bu Tien pun pernah beberapa kali. Pertemuan pertama di tahun 1991 pada acara Jamnas 91, pertemuan kedua di tahun 1992 pada acara penanaman Sejuta Pohon di Monas, dan pertemuan ketiga pada acara Gelar Senja Pramuka tahun 1995 di TMII (pada pertemuan kedua dan ketiga sama sekali tidak berkesempatan bertegur sapa karena banyaknya undangan dan ketatnya penjagaan). Pada tahun 1993 saya pernah pula bertemu dengan Pak Effendi Anas yang sekarang menjabat Walikota Jakarta Utara (waktu itu masih Wakil Walikota Jakarta Pusat), bahkan beliau memberi saya uang seratus ribu rupiah gara-gara saya berhasil menjawab dengan benar pertanyaan beliau... asyik, saya bisa jajan besar waktu itu ! Masih banyak lagi pertemuan-pertemuan saya dengan orang-orang besar pada momen yang lain. Itu semua adalah pertemuan di alam riil, belum lagi di alam mimpi !
Namun, dari semua orang-orang hebat yang pernah saya temui, ada satu yang tergolong paling hebat dan berkesan. Sosok paling hebat ini justru tidak banyak dikenal masyarakat luas. Orang hebat itu adalah Ir. Surono, seorang carik di desa Nambah Dadi-Ono Harjo, Lampung Tengah.
Ir. Surono sosoknya tinggi kurus, rambut agak keriting, berpakaian sangat sederhana bahkan kadang terkesan kumel. Sekilas tidak berbeda dengan kebanyakan penampilan orang desa pada umumnya. Namun sekali berbincang dengan beliau, sekejab orang tahu ia bukan orang sembarangan ! Bicaranya lugas, ramah, santun, tegas, dan terbuka.
Pada awalnya siapapun tidak akan menyangka kalau Surono Danu adalah orang besar yang namanya terkenal luas di kalangan elite sebuah partai besar. Budiman Sujatmiko mengenalnya, bahkan Megawati Sukarnoputri (saat itu mantan Presiden) bukan hanya mengenal, namun juga sempat mampir bertamu ke kediaman beliau (pasti Megawati terperanjat, Surono Danu yang namanya terkenal di jajaran elite partainya, ternyata tinggal di sebuah gubug yang amat sederhana!
Awal Perkenalan
Berawal dari sebuah doa, meminta kepada Allah SWT untuk dipertemukan dengan seorang guru sejati, dimana saya bisa belajar ilmu dunia dan akherat. Maka pada sekitar tahun 2000, pada sebuah kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Lampung Tengah, dengan diajak oleh dua orang teman, Romy dan Aryo (Romy alumnus SMA 2 Bandar Lampung saat itu mahasiswa FT sedangkan Aryo alumnus SMA 68 Jakarta adalah mahasiswa FE dari kampus yang sama dengan saya) tibalah saya di depan sebuah rumah berdinding geribig namun bersih dan asri.
Pada pintu rumah tertempel sebuah tulisan 'Tidak Menerima Tamu Laki-laki', sebuah kalimat yang sempat membuat saya ragu untuk mengetuk. Benar saja, Pak Rono (Surono Danu) betul-betul tidak mau menerima tamu lelaki. "Kamu datang sebagai tamu atau saudara?" Tanyanya. "Saudara, Pak," Jawab saya singkat. Walah, belum apa-apa saya dipaksa harus berdiplomasi !
Cendekiawan Sejati, Sekaligus Orang Sakti
Semakin lama bergaul dengan Pak Rono, semakin banyak kearifan yang saya ambil, kearifan tentang berbagai hal. Dari beliau, saya belajar bagaimana seorang pemimpin harus bersikap tegas dan keras pendirian, serta teguh memegang keyakinan. Bagaimana tegasnya, kerasnya, dan teguhnya Pak Rono itu saya saksikan sendiri selama saya bersamanya. Dalam bersikap seperti itu, Pak Rono betul-betul tidak tergoyahkan, walau nyawa taruhannya. Beliau begitu pemberani. Dalam hal ini, pada suatu kesempatan, Pak Rono pernah berseloroh, "Berani... tidak. Takutpun... tidak(?). Wah, gendeng !
Orang-orang kampung menganggap Pak Rono manusia serba bisa. Orang kampung datang menemui Pak Rono dengan berbagai keluh kesah, mulai masalah yang paling logis, hingga hal yang paling tidak logis. Ada kasus orang kesurupan, kasus orang gila, hingga kasus ibu hamil yang tiba-tiba kandungannya raib entah kemana.
Pada suatu hari di tahun 2007, saya membaca artikel di harian Media Indonesia. Pada halaman itu terdapat foto Pak Rono berpose di tengah sawah bersama pejabat organisasi Serikat Tani. Pada halaman itu diberitakan bahwa Surono Danu menemukan sebuah varietas padi unggul yang diberi nama Sertani. Saya terkejut dan senang tak terkira atas pemberitaan itu. Sungguh, ketika beliau mampir ke rumah saya beberapa bulan sebelumnya, beliau tidak bercerita banyak tentang publikasi hasil penelitiannya tentang benih padi. Saya tahu, beliau pun memiliki temuan ilmiah lain yang lebih 'mengguncang' bahkan mungkin fenomenal, suatu penemuan tentang performan siklus produksi ayam asli Indonesia.
Kecendekiaan Pak Rono sulit ditandingi. Beliau bukan berasal dari keluarga miskin. Dan meski sejak lama beliau memiliki akses yang luas kepada pembesar negara ini, mulai tingkat presiden, menteri, gubernur, DPR, bupati, hingga camat dan lurah, namun segala godaan dunia harta-tahta-wanita tidak mampu menggoyahkan idealismenya. Beliau anti cari muka. Beliau anti meminta-minta kepada orang kuat. Beliau adalah orang yang memiliki sifat zuhud. Semua bau dunia tersebut tidak menarik minatnya. Hanya satu hal yang kerap mengusik jiwanya, yaitu bagaimana sebesar mungkin bisa bermanfaat bagi orang banyak, itu saja ! Itu saja yang menjadi ciri terpenting seorang cendekiawan sejati. itulah Ir. Surono Danu, cendekiwan sejati, sekaligus orang sakti dari Lampung Tengah !
Alamat Ir. Sorono Danu :
Jalan 3 Desa Nambah Dadi
Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah.
Mas, ini kama??? masih Inget kan????
BalasHapusAnak Pak Surono yang waktu itu masih SMP, Ternyata begitu agung dan besar arti bapak di mata mas. Makasih mas. Mataku berair nih.
inget dong ...
HapusTerima kasih mas Hamdan...Saya Aditya(Veda).anak Pak Rono yg diJakarta. Ga bisa ngomong apa2 kecuali bangga punya bapak yg banyak dikenal orang tanpa ada pamrih memberikan pengetahuan yg bapak saya punya untuk mensejahterakan petani..
BalasHapusKama dan Veda, trims atas komentar di blog ini. Smoga idealisme Pak Rono menjadi inspirasi yg kuat buat kita semua. Amiin.
BalasHapusI love pak Surono Danu. He teaches me how to see the world, he opens my mind not to complain what I don't have but do what I can do for the people. Thank you, Daddy.
BalasHapusInspiringman ...
Hapusmalam mas. sy rudi dari tangerang. apakah sy bisa minta no HP bpk surono mas. sy ingin mencoba bibit sertani dilahan saya.
BalasHapusterimakasih.
Untuk berhubungan silahkan berkirim surat saja pada Beliau, alamat saya tulis di bagian bawah artikel.
Hapuskalo boleh saya minta kontak pak surono danu, saya pengen coba tanam benihnya di situbondo JATIM, tolong di share kontaknya ya 082221062426
BalasHapusUntuk berhubungan silahkan berkirim surat saja pada Beliau, alamat saya tulis di bagian bawah artikel.
Hapusizin share gan..
BalasHapusSaya abdul muhith dari indramayu, pngen mnta no'y beliau bsa g mas hamdan.
BalasHapusKaren saya pengen sharing dengan beliau
Saya dari indramayu, bisa mnta no tlpon pak surono.
BalasHapusKarna sya pngen sharing dengan beliau.
Gimana bisa interaksi dg bpk surono danu. Ato gimana caranya bisa mendapatkan benih padi karya beliau. Trm ksh..
BalasHapussaya punya stok SERTANI 1silahkan hubungi 085749311798
BalasHapusJangan sia-siakan pengorbanan Pak Surono Danu. Tanam padi yang telah di kembangkan oleh beliau. Usir benih-benih yang bukan asli Indonesia.
BalasHapusKalo pengen bertemu bapak surono gimana ya? Mau sharing2 ilmu sama beliau.. Mumpung saya pkl di lampung. Di kebun percobaan taman bogo, balittanah.
BalasHapusKalo pengen bertemu bapak surono gimana ya? Mau sharing2 ilmu sama beliau.. Mumpung saya pkl di lampung. Di kebun percobaan taman bogo, balittanah.
BalasHapusSaya dari bali,pingin cba tanan padi sentani dmana bsa cri bibit sentani dan brapa harga bobitnya?
BalasHapusSaya dari bali,pingin cba tanan padi sentani dmana bsa cri bibit sentani dan brapa harga bobitnya?
BalasHapusgmana jaminan ke asliannya mas? soale saya udah kapok beli bibit padi di toko pertanian...hanya menang merek saja...tp isinya udah pd gak asli...udah kecampur ama bibit padi lainnya
BalasHapusSalut dengan usaha pak Surono. Moga dilancarkan dalam kehidupannya.Amin
BalasHapusSemoga pak Surono menjadi panutan masyarakat Indonesia dari ilmu yang dimilikinya menjadi tambah berguna agar Indonesia sehat sentosa terutama pak Surono diberikan kesehatan Aamiin Ya Rabbal Alaamiin
BalasHapus