Oleh : Hamdan Arfani, SPt. MPd.
![]()  | 
| Kunjungan Fasilitator Kurikulum Merdeka, Dr.Rusdi, MSi di SMA BINTARA DEPOK | 
Merdeka Belajar adalah sebuah konsep belajar yang melayani anak sesuai karakter, bakat, dan minat sehingga tumbuh secara optimal. Merdeka Belajar memungkinkan peserta didik bisa belajar secara lebih mendalam dan tidak terburu-buru dalam proses pembelajaran; guru lebih leluasa untuk mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Merdeka Belajar memangkas hal-hal yang bersifat prosedural dan administratif yang dinilai menghambat efektivitas dan esensi pembelajaran.
Merdeka Belajar adalah sebuah program pendidikan yang berupaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar (merdeka dalam berpikir dan berekspresi). Merdeka belajar mengutamakan kemerdekaan berpikir guru sebagai syarat memunculkan kemerdekaan berpikir siswa dalam belajar (Kemendikbud 2006). Merdeka Belajar bertujuan menggali potensi pendidik dan peserta didik serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.
Sehubungan dengan Merdeka Belajar, menindaklanjuti inovasi Kurikulum KTSP 2006 yang memberikan kemerdekaan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri sesuai potensi daerahnya masing-masing dan gagasan tentang Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), maka dalam rangka memperkuat inovasi kurikulum, pada tanggal 11 Februari 2022 Kemendikbudristek meluncurkan inovasi kurikulum yang diberi nama Kurikulum Merdeka.
Ada tiga keunggulan yang dijanjikan dalam kurikulum merdeka ini, yaitu;
- Fokus pada materi esensial agar ada pendalaman
     dan pengembangan kompetensi yang lebih bermakna dan menyenangkan,
 - Kemerdekaan guru mengajar sesuai dengan tahap
     capaian dan perkembangan peserta didik dan,
 - Pembelajaran melalui kegiatan proyek untuk
     pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila melalui
     eksplorasi isu-isu aktual.
 
Beberapa
hal penting menyangkut Kurikulum Merdeka, yaitu :
·        
Pendekatan pembelajaran Merdeka
Belajar lebih berpusat pada siswa (student-centered).
·        
Strategi pembelajaran (kegiatan
guru-murid) Merdeka Belajar berupa exposition-discovery learning dan group-individual learning.
·        
Metode pembelajaran (cara guru
mengimplementasikan rencana) Merdeka Belajar mengutamakan metode diskusi, brainstorming, debat, simposium dan sejanisnya
dibandingkan metode ceramah.
·        
Menekankan pada pemecahan masalah
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar pada space yang tersedia. Komentar akan muncul setelah disetujui Admin.