Naiknya suhu bumi mengancam kehidupan manusia, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi separuh manusia akan kelaparan dan kehausan karena kegagalan panen di berbagai negara dan hilangnya sumber-sumber mata air. Pelajar di seluruh dunia sebagai generasi yang akan menghadapi secara langsung kondisi bumi yang sekarat perlu digerakan untuk berbuat lebih banyak dan lebih cepat sebelum terlambat, diantaranya penanaman pohon berkambium secara massif dalam jumlah yang banyak.
Hutan
sangat terkait dengan perubahan iklim, baik sebagai penyebab maupun solusi. Perubahan
iklim global berdampak pada kesehatan, distribusi dan komposisi hutan. Semakin
banyak bukti yang menunjukkan bahwa hutan semakin berkurang.
Penting
bagi umat manusia untuk menerima kenyataan bahwa tanda-tanda bahaya dan risiko
perubahan iklim global tidak dapat diabaikan. Tidak ada waktu luang, kita
harus bertindak sekarang.
Saat ini
adalah kesempatan bagi kita semua untuk menghadapi tantangan ini melalui
pendekatan komprehensif dalam mengatasi penyebab pemanasan global yang
disebabkan oleh ulah manusia, guna menciptakan masa depan yang layak bagi generasi mendatang.
Para
ilmuwan telah lama memahami peran hutan dalam menciptakan iklim mikro. Dengan
meningkatnya kesadaran akan pemanasan global dan penyebab utamanya, yaitu emisi
karbon dioksida (CO2), peran hutan dan sumber daya tanaman dalam memodifikasi
dampak perubahan iklim mendapatkan perhatian baru dari para ahli iklim, ahli
kehutanan, pembuat kebijakan dan media di seluruh dunia.
Laporan
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah menegaskan kembali
bahwa peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat aktivitas manusia telah menyebabkan
peningkatan tajam konsentrasi GRK di atmosfer.
Antara
tahun 1970 dan 2004, emisi GRK global telah meningkat sebesar 70 persen; Emisi
CO2 saja telah meningkat sekitar 80 persen (28% antara tahun 1990 dan 2004) dan
mewakili 77 persen total emisi GRK antropogenik pada tahun 2004. Sementara
pertumbuhan emisi global terbesar pada tahun 1970-2004 berasal dari sektor
pasokan energi (sebuah meningkat sebesar 145%), pertumbuhan dari sektor lain
juga signifikan. Emisi dari sektor transportasi, industri, dan tata guna
lahan, perubahan tata guna lahan, dan kehutanan masing-masing sebesar 120, 65,
dan 40 persen.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar pada space yang tersedia. Komentar akan muncul setelah disetujui Admin.