Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

25 November 2020

Nasab Rasulullah Terputus Secara Patrilineal

 

Abah Sepuh Suryalaya
Keturunan Rasulullah dari jalur Sayidina Hasan bin Ali Abi Thalib


Adalah kehendak Allah SWT, semua anak lelaki Rasulullah Muhammad Saw meninggal dunia tidak meninggalkan keturunan. Qasim bin Muhammad wafat ketika usia masih 2 tahun, begitu pula Abdullah bin Muhammad. Ibrahim bin Muhammad wafat ketika usia 17 tahun. Semua anak lelaki Rasulullah wafat sebelum berkeluarga, sehingga secara patrilineal (nasab garis ayah), nasab Rasulullah Saw. terputus. Putusnya nasab Rasul secara patrilineal ini tentulah bukan kebetulan, Allah SWT Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana sudah menetapkan demikian.

Selain 3 anak lelaki yang semuanya wafat, Rasulullah memiliki 4 putri yang semuanya kemudian berkeluarga, yaitu Zaenab binti Muhammad yang kemudian menikah dengan keponakan Siti Khadijah bernama Abu al Ash bin al Rabi, Fatimah al Zahra binti Muhammad yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib, Ruqayyah binti Muhammad menikah dengan Utsman bin Affan.  Ruqayyah binti Muhammad wafat bertepatan pada peristiwa perang Badar. Kemudian putri lainnya adalah Ummu Qultsum binti Muhammad yang menikah dengan Utsman bin Affan setelah kakaknya, Ruqayyah, wafat.

Dari 4 putri Rasulullah, ada 2 menantu Rosul yang menjadi khalifah, yaitu Utsman bin Affan menggantikan Umar bin Khatab, dan Ali bin Abi Thalib menggantikan Utsman. 

Di Indonesia, keturunan Ali bin Abi Thalib disebut sayid atau syarif, ada juga yang digelari habib oleh masyarakat. Ada lembaga yang mencatat keturunan Ali bin Abi Thalib ini, hanya saja, baru bisa menyusur marga-marga dari Tarim Hadramaut yang datang setelah abad ke-17. Padahal, dari sejarah lokal, diketahui sayid dan syarif sudah ada di Nusantara sejak abad ke-9. Putra raja Galuh, Pangeran Bratalegawa adalah seorang muslim yang dalam persinggahannya dari Mekkah menikahkan adik perempuannya dengan seorang syarif dari marga Azhamatkhon. Kemudian penemuan makam Fatimah binti Maimun di Gresik berangka tahun 1008. Dari sejarah lokal pula kita tahu ada keturunan Rasulullah yang menjadi raja, yang masih pula bertalian darah dengan raja Galuh, yaitu Syarif Hidayatullah, alias Sunan Gunung Jati.

Sejauh ini, keturunan Rasul hanya mencatat dari dzuriyat Ali bin Abi Thalib, sedangkan keturunan dari putri-putri Rosul yang lain, tidak diketahui.


20 November 2020

MAKNA PENAMPAKAN KOMET

 

Penulis : 

Ni Nyoman Dhitasari

(Bagian dari artikel berjudul Komet van Java: Lintang Kemukus dan Legenda Keris Pusaka Majapahit}


Tradisi Jawa memiliki semacam primbon atau ilmu mengartikan makna penampakan komet di langit berdasarkan arah kemunculan komet tersebut. Secara umum, penampakan komet membawa hal yang kurang baik, kecuali apabila komet tersebut muncul di arah barat. Dikutip dari buku “Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu” karya R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya, makna kemunculan komet dapat diartikan sebagai berikut:



·         Timur


Arah dan Makna:
Yen ana lintang kemukus metu ing : Wetan, ngalamat ana ratu sungkawa. Para nayakaning praja padha ewuh pikirane. Wong desa akeh kang karusakan lan susah atine. Udan deres. Beras pari murah, emas larang.Terjemahan:
Jika ada bintang berekor muncul di sebelah timur merupakan pertanda ada raja sedang berbela sungkawa. Para pengikutnya sedang bingung pikirannya. Orang desa banyak mengalami kerusakan dan bersusah hatinya. Beras dan padi murah harganya, tetapi emas akan mahal harganya.

·         Tenggara


Arah dan Makna:
Kidul-wetan: ngalamat ana ratu surud (seda). Wong desa akeh kang ngalih, udan arang. Woh2an akeh kang rusak. Ana pagebluk, akeh wong lara lan wong mati. Beras pari larang. Kebo sapi akeh kang didoli.Terjemahan:
Tenggara. Pertanda ada raja meninggal. Orang desa banyak yang pindah. Hujan menjadi jarang. Buah-buahan banyak yang rusak. Ada wabah penyakit. banyak orang sakit dan meninggal. Beras dan padi mahal. Kerbau dan sapi banyak yang dijual oleh pemiliknya.

·         Selatan


Arah dan Makna:
Kidul: ngalamate ana ratu surud (seda). Para panggedhe pada susah atine. Akeh udan. Karang kitri wohe ndadi.Beras pari, kebo sapi murah regane. Wong desa pada nalangsa atine, ngluhurake panguwasane Pangeran kang Maha Suci.Terjemahan:
Selatan. Pertanda ada raja meninggal. Para pembesar sedang bersusah hatinya. Banyak hujan. Hasil kebun melimpah hasilnya. Beras, padi, kerbau, dan sapi murah harganya. Orang desa merana hatinya, mengagungkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Suci.

·         Barat Daya


Arah dan Makna:
Kidul Kulon, ngalamat ana ratu surud. Wong desa padha nindakake kabecikan. Beras pari murah. Karang kitri wohe ndadi. Kebo sapi akeh kang mati.Terjemahan:
Barat daya. Pertanda ada raja meninggal. Orang desa melakukan kebajikan. Beras dan padi murah harganya. Hasil kebun berlimpah ruah. Kerbau dan sapi banyak yang mati.

·         Barat


Arah dan Makna:
Kulon bener, ngalamat ana jumenengan Ratu. Panggede lan wong desa padha bungah atine. beras pari murah. Apa kang tinandur padha subur, kalis ing ama. Udan deres tur suwe. Barang dagangan wujud apa bae padha murah regane, jalaran saka oleh nugrahaning Pangeran.Terjemahan:
Barat. Pertanda ada penobatan Raja. Pembesar dan orang desa merasa senang hatinya. Beras dan padi murah harganya. Apa yang ditanam akan berbuah subur dan cepat membuahkan hasil. Hujan deras dan lama. Barang yang diperjual-belikan dalam bentuk apa saja akan murah harganya, karena memperoleh berkah Tuhan.

·         Barat Laut


Arah dan Makna:
Lor kulon, ngalamat ana Ratu pasulayan, rebutan raja darbeke lan pangwasane. Para Adipati padha tukaran rebut bener. Wong desa padha sedhih atine. Kebo sapi akeh kang mati. udan lan gludhug salah mangsa. Grahana marambah-rambah tur suwe. Beras pari larang emas murah.Terjemahan:
Barat laut. Pertanda ada raja berselisih memperebutkan kekuasaan. Para adipat berselisih memperebutkan kekuasaan. Warga desa bersedih hatinya. Kerbau dan sapi banyak yang mati. Hujan dan petir akan terjadi di musim yang salah. Kekurangan (gerhana) akan semakin meluas dan berjangka waktu lama. Beras dan padi akan mahal harganya, namun emas murah harganya.

·         Utara


Arah dan Makna:
Lor bener: ngalamat ana Ratu ruwet panggalihe jalaran saka kisruh paprentahane, kang temahan nganakake pasulayan, banjur dadi perang. beras pari larang, emas murah.Terjemahan:
Utara: pertanda ada raja yang kalut pikirannya karena kekeruhan dalam pemerintahan. Akan timbul perselisihan yang berkembang menjadi peperangan. Beras dan padi mahal harganya, namun emas murah.

Penutup
Riset yang saya lakukan untuk membuat tulisan ini merupakan pencarian pribadi saya atas sebab ketakutan saya di masa kecil. Apabila dilihat dari cerita keris pusaka dan juga primbon Jawa, tidak mengherankan bahwa kemunculan komet Halley di tahun 1986 membuat masyarakat di sekitar tempat tinggal saya di sebuah kota kecil di Jawa menggali kembali budaya dan tradisi nenek moyang mereka. Masyarakat Jawa yang pada masa itu sebagian masih berpola pikir tradisional tentunya akan langsung kembali kepada tradisi turun temurun untuk menjelaskan fenomena alam yang luar biasa ini.

Meskipun demikian, kemajuan sains telah membuka sebagian dari misteri komet. Diluncurkannya misi Rosetta oleh European Space Agency (ESA) untuk mengorbit dan mendaratkan robot lander Philae di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko adalah terobosan terbaru dunia sains untuk memahami lebih dalam segala sesuatu tentang komet. 

Sumber : www.langitselatan

 

19 November 2020

Manusia dan Manifestasi Rasionalitas Hukum

 

Oleh : Dr.Fokky Fuad

Pembidangan Ilmu Hukum dalam 3 tingkatan lapisan Ilmu Hukum: Filsafat Hukum, Teori Hukum, Dogmatika Hukum tampaknya perlu difikirkan lebih dalam. Ketiga tingkatan tersebut jika ditelaah secara lebih mendalam lebih menampakkan wujud ilmu hukum dalam aras Rasionalitas Akal. Bangunan pemikiran 3 tingkatan tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah manifestasi bekerjanya rasionalitas dalam keilmuan hukum. 

Kesemua lapisan ilmu hukum meletakkan gagasan keilmuannya pada tangkapan pancaindera dan rasionalitas akal. Jika manusia adalah suatu entitas utuh antara materi fisik yang terdiri atas akal dan gerak fisik tubuh, lalu hendak dikemanakan susunan imateri yang terbangun atas intuitif dan keyakinan transendental kepada Tuhan? Bagaimanakah hukum dapat bekerja dalam ranah manusia secara utuh?

Bagaimana gerak intuisi bekerja dalam ranah hukum? Bagaimanakah Rasa Keadilan kita letakkan posisinya dalam konstruksi logika hukum semacam ini? Keadilan adalah substansi hukum yang tak terpisahkan, sedangkan pembidangan ilmu hukum hanya membatasi diri pada lapisan Filsafat, Teori dan Dogmatika semata.

Epistemologi Keilmuan Hukum di atas menunjukkan proses pemisahan atas Gagasan Ketuhanan dalam Keilmuan Hukum. Sebuah proses sekularitas dalam keilmuan hukum. Manusia sebagai citra Tuhan (imago Dei) yang memiliki nilai spiritualitas selain rasionalitas akal yang logis tidak mendapatkan tempat yang layak dalam ilmu hukum seperti ini. Filsafat Eropa yang hanya melihat pada rasionalitas yang didengungkan oleh Rene Descartes, menjadi sebuah jalan terang bagi proses sekularitas ilmu hukum: empirisme-rasionalisme yang memisahkan diri dari ide spiritualisme.

Menjadi sebuah paradoks ketika keadilan dinyatakan sebagai substansi, tetapi konstruksi ilmu hukum diletakkan dalam konsep paripatetik yang mendukung nalar logika dan tidak bersahabat dengan relasi nalar intuisi. Matematika dan logika sebagai metode menguak kebenaran semesta. Dunia hanya tercipta dalam susunan utamanya yaitu: materi dan bentuk. Lalu jika itu adalah susunan semesta alam, dimanakah letak keadilan dalam bentuk yang berwujud imateri?

Keadilan adalah substansi imateri yang ditanam Tuhan, ia bersemayam dalam setiap kalbu dan jiwa manusia yang merasa. Logika matematika semacam apa yang mampu menjawab nalar rasa? Keadilan adalah ruang ide yang bersumber pada gagasan nalar Ketuhanan. Hukum adalah forma materi menjadi wadah untuk menampung Logos imateri Ketuhanan berupa keadilan tersebut.

Idealita Ilmu Hukum

Filsafat Hukum sebagai lapisan tertinggi dalam bangunan ilmu hukum merupakan bentuk idealita dari ekspresi keilmuan hukum. Filsafat Hukum sesuai dengan akarnya yaitu Filsafat, berupaya untuk memikirkan hakikat dirinya bagi manusia. Ontologi hukum, mempertanyakan makna yang terdalam dari hukum itu sendiri, apa arti dan makna hukum? Ruang hukum yang sangat dalam hingga nyaris tak diketahui tingkat kedalamannya.

Begitu dalam makna hukum, hingga kini manusia masih juga memperdebatkan hakikat makna-makna hukum. Hukum bukan sekedar peraturan, karena jika ia dimaknai sebagai peraturan maka ia boleh dan wajar untuk menghilangkan keadilan di dalamnya. Begitu banyak peraturan tak berjiwa keadilan, sedangkan keadilan menjadi substansi hukum. Tanpa keadilan hukum berada dalam ruang kegelapannya yang abadi, karena keadilanlah yang mencerahkan, yang menjadikan hukum menjadi berfungsi.

Ranah ontologi begitu luas bahkan, sehingga setiap ruang sosio-kultur manusia selalu berupaya memberikan makna-makna hukum. Hukum bukan hanya dominasi mutlak para mahasiswa dan Guru Besar ilmu hukum. Dalam dunia matematika, fisika, ekonomi, bahasa, dalam beragam medium ilmu pengetahuan semuanya memiliki hukumnya sendiri. Fisika dengan hukum gravitasi, hukum kekekalan energi, dan lainnya, Ilmu Ekonomi dengan Hukum Gossen, juga hukum penawaran dan permintaan, dan ilmu manapun yang mencoba untuk merekonstruksi gagasan makna hukum bagi dirinya masing-masing. Tidak ada yang mampu menyatakan klaim kebenaran atas makna hukum yang paling hakiki dalam ranah ilmu pengetahuan hukum.

Idealita filsafat hukum meletakkan gagasan logika dan rasionalitas akal untuk menempatkan sebuah hakikat tertinggi atas makna ilmu hukum. Gagasan Newtonian dan Aristotelian, Comtenian yang meletakkan ide materi sebagai kebenaran utama ikut mewarnai pemaknaan-pemaknaan ontologi ilmu hukum. Ruang baru keilmuan hukum dengan masuknya gagasan-gagasan kepastian alam melahirkan ide dan prinsip-prinsip Kepastian Hukum. Hukum dinyatakan sebagai sarana yang mampu menjamin sebuah kepastian bagi gerak langkah peradaban manusia.

Ruang ilmu hukum dipenuhi oleh sederet logika, mengedepankan rasio, menekan seoptimal mungkin ide metafisika yang tak logis. Gagasan Newtonian, Aristotelian, hingga Positivisme Comtenian melandasi cara kita memandang dunia hukum. Ide materi, kewujudan, dan fisik hukum memang telah mampu mencipta proses modernisasi hukum, akan tetapi akankah modernitas itu juga mampu merubah persepsi atas wujud-wujud imateri? Tentu tidak, karena ada sesuai yang ada tetapi ia tetap tidak berubah: sistem keyakinan.

Filsafat hukum acapkali memberikan pernyataan-pernyataan bahwa keadilan adalah tujuan dari terbentuknya sebuah hukum. Jika keadilan adalah substansi yang menjadi jiwa dari hukum, maka hukum bukanlah semata berada dalam gagasan materi, tetapi ia berupaya untuk memasuki ranah imateri. Bagaimana mewujudkan keadilan ketika ia hanya dapat dirasakan tetapi tak bisa dijelaskan wujudnya? Disinilah muncul idealita pemikiran bahwa hukum bukan hanya menghadirkan logika melainkan juga intuisi, karena keadilan berupaya diletakkan ke dalamnya dan menjadi jiwa dari hukum itu sendiri.

Ranah filsafat hukum sejatinya tidak sekedar menjunjung tinggi ide rasionalitas akal dalam konsep-konsep paripatetik. Filsafat Hukum juga selayaknya menyentuh nalar ide intuisi sebagai bagian dalam komponen manusia. Filsafat Hukum juga sejatinya menyentuh nalar Ketuhanan (ilmul ahwal dan ilmul asrar), selain gerak rasio akal yang dinamis ia juga sebuah ruang ide spiritual yang menjadikan manusia sebagai makhluk sejati karena ia adalah hamba Tuhan, bukan hamba akalnya. 

Rahasia alam semesta ini begitu besar untuk dapat dijawab hanya dengan nalar logika, begitu banyak rahasia dan pertanyaan yang tak terjawab akal. Gerak alam semesta menjadi labirin yang memunculkan beragam pertanyaan (enigmatik) yang sangat besar. Keingintahuan akan sesuatu yang dinyatakan sebagai yang “ada” tidak dapat dijawab secara tuntas oleh logika akal. Gerak hukum keteraturan rangkaian kosmik masih sering melampaui nalar logika dan menimbulkan pertanyaan besar untuk dapat memuaskan keingintahuan manusia atas rahasia alam semesta.

Terdapat sebuah keniscayaan bahwa ada sesuatu yang lebih, melampaui (beyond) dari apa yang kita mampu tampung dalam nalar logika. Sebuah gerak alam semesta yang tak terbaca oleh pancaindera dan belum terjawab oleh pengetahuan manusia. Untuk itu maka nalar manusia tidak mungkin menolak ide imateri ruhani, karena kebenaran bukan hanya ide materi.

Jika kebenaran hanyalah ide materi, maka sepanjang perjalanan peradaban manusia, tak akan ada satupun manusia yang mengakui eksistensi Tuhan. Kehadiran bukan semata ditunjukkan dalam empirik wujud, melainkan juga dalam bekerjanya ide ruhani. Hukum bukan hanya gerak ide materi, ia pada hakikatnya juga menjadi gerak rangkaian kehendak Ilahiah untuk mampu menjadi wadah menampung substansi keadilan di dalamnya.

Apakah ide materi logika dan rasioonalitas sebagai struktur yang menguatkan dogmatika ilmu hukum perlu dihilangkan atau dijauhkan? Tentu saja tidak, dan tidak mungkin, tetapi sejatinya gagasan konstruksi ilmu hukum tidak berhenti hingga taraf logika. Ia harus terus dikembangkan dalam bangunan yang mampu menampung ide ruhani dalam keilmuan hukum. Hukum sebagai sarana untuk menampung eksistensi cahaya Tuhan yang berwujud keadilan, maka secara ideal ia harus melampaui gagasan ide materi. Logika menjadi pijakan awal untuk melangkah lebih jauh membangun sebuah ide keadilan Tuhan.

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. An-Nuur: 35)

Penulis adalah Dosen Tetap pada Program Magister Hukum Universitas Al Azhar Indonesia. Dosen tidak tetap pada Universitas Esa Unggul dan STKIP Arrahmaniyah. Co-Founder Forum Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan. Founder dan Peneliti pada Islamadina Institute. 

Sumber : http://www.gardanews.my.id/2020/11/manusia-dan-manifestasi-rasionalitas.html?m=1

18 Agustus 2020

Wijaya Kusumah


Seperti Al Masih yang menghidupkan orang mati

Orang-orang bijak dulu berpesan melalui wijaya kusumah 
dalam dongeng tidur
 sebagai obat menghidupkan kembali 
jiwa yang sudah mati.

Seperi Al Masih dengan kasih sayangnya
Begitu juga hati dan pikiran yang
 Jernih
 Segar
Putih bersih
Rendah hati
Ihsan
Yang disimbolkan dengan wijaya kusumah
Yang mekar dan harumnya memilih waktu ketika mata mata terlelap
Berkhalwat kepadaNya.

13 Agustus 2020

Kompetensi Dasar Tema 2 Kelas 6


PKn

3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara beserta dampaknya.
4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara beserta dampaknya.

Bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek : apa, dimana, siapa, kapan, mengapa, dn bagaimana (5 w 1 h).
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarh secara lisan, tertulis, dan visual dng menggunakan aspek 5w 1h serta memperhatikn penggunaan kosa kata baku dan kalimat efektif.

IPA

3.3 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengn lingkungan.
4.3 Menyajikn krya tentang cara makhluk hidup menyesuaikn diri dng lingkungannya, sebagai hsil penelusuran berbagai sumber.

IPS

3.4 Memahami mkna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemrdekaan, dan upaya mengembangkn kehidupn kebangsaan yang sejahtera.
4.4 Menyajikn lporan tentang makna proklamasi kemrdekaan, upaya mempertahankan kemrdekaan, dan upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera.

SBDP

3.3 Memahami penampilan tari kreasi daerah
4.3 Menampilkan tari kreasi daerah.





31 Juli 2020

Bohong Besar

Kebohongan terbesar sepanjang jaman
Sejak Adam hingga akhir dunia
Adalah kebohongan berbalut agama
Menjual nama Tuhan.

Mana ada hamba Tuhan yang shaleh
Berperilaku setan.


30 Juli 2020

Ateis Mencari Tuhan

Ateis mencari Tuhan
Tapi sebelum mencari Tuhan
Ia mesti mencari dirinya sendiri
Apakah bukti keberadaanmu?
Ialah karena engkau berpikir
Maka engkau ada.

Engkau mencari Tuhan
Yang Maha Agung
Dengan indera yang terbatas
Rasio yang terbatas
Sistem logika yang terbatas
Hingga di puncak eksistensi
Padahal puncak rasiomu
Hanyalah awal dari
Perjalanan baru spiritual.

Rasiomu tidak cukup
Tidak cukup sebatas tahu

Untuk yakin
Kemudian haqul yaqin
Kamu harus melatih 
Melihat 
Mendengar
Merasakan
Firman Tuhan dimana-mana
Untuk mendapatkan
Pengalaman batin.
Hanya dengan mengalami
Kamu tidak lagi sebatas tahu
Pencarianmu selesai




27 Juli 2020

Mencangkok Tanaman

Mencangkok adalah salah satu cara membiakkan tanaman secara vegetatif (tidak melalui penyerbukan). Mencangkok tidak bisa terjadi secara alami, melainkan harus dengan campur tangan manusia (buatan).

Tanaman yang sering  dikembangbiakan dengan cangkok adalah tanaman berkayu (berkambium) seperti jambu, rambutan, nangka, mangga, jeruk, dan sebagainya. Kalian bisa mencoba mencangkok pada tanaman lain yang tidak biasa dicangkok seperti mawar. Bagaimana hasilya, penasaran bukan ?

Mencangkok adalah mengupas sekeliling kulit pada sebuah ranting, lalu membungkusnya dengan tanah agar tumbuh akar. Setelah akarnya tumbuh, ranting tersebut dipotong dan ditanam sebagai individu baru.

i

Membungkus tanah bisa dengan sabuk kelapa atau kain. Bisa juga menggunakan plastik. Jika menggunakan plastik, plastik harus dibuat lubang-lubang kecil agar jika disiram air bisa menyerap ke dalam tanah.


Setelah ranting dibungkus tanah, harus rutin disiram agar tetap lembab. Setelah tumbuh akar, ranting yang dicangkok dipotong lalu ditanam sebagai individu baru.



Negeri Para Wali

 Ketuhanan Yang Maha Esa 
Adalah buah dari pohon sufi
Bagi bangsa yang beriman
Di negeri para wali 
Yang diberkahi

Yang Esa 
Pemilik asmaul husna
Nama-nama mulia

Pohon sufi 
Yang airnya adalah keinsyafan
Bahwa perjalanan spiritual
Tidak berangkat dari satu 
Mata air
Semua mengalir menuju 
Satu samudera
Ada yang berjumpa muara
Ada yang meresap ke akar
Ada yang terbang
Untuk sampai di rumahNya
Untuk berjumpa Pemiliknya
Lewat satu per satu 
Asmaul husnaNya.

23 Juli 2020

SMK BROADCAST PERTAMA DI INDONESIA : SMK CAKRABUANA DEPOK



Liputan di ruang Home Theatre sekolah












Foto bersama pelajar dari Singapura


22 Juli 2020

Karakteristik Sosial, Ekonomi, Politik, dan Budaya Thailand


Asal Usul

Orang-orang Thailand bermigrasi dari Cina barat daya ke daratan Asia Tenggara selama berabad-abad. Referensi paling awal yang diketahui tentang kehadiran mereka di wilayah tersebut berkaitan dengan pengasingan orang Siam di prasasti abad ke-12 di kompleks kuil Khmer Angkor Wat di Kamboja.

Daerah itu pernah dikuasai oleh berbagai pemerintah negara bagian India seperti Mon, Khmer Empire dan negara-negara Melayu, bersaing dengan negara-negara seperti Ngoenyang Thailand, Sukhothai, kerajaan Chiang Mai, Lan Na dan Ayutthaya juga saling bertentangan.

Kedatangan Bangsa Eropa

Orang-orang Eropa tiba pada abad ke-16, dimulai dengan misi diplomatik Portugis ke Ayutthaya pada tahun 1511. Abad-abad berikutnya melihat berbagai kekuatan kolonial Eropa menduduki wilayah-wilayah di Indocina, di mana Thailand kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh Prancis dan Inggris tetapi tetap satu-satunya. Negara-negara Asia Tenggara yang selamat dari pendudukan.

Sejak pemerintahan Raja Rama IV pada pertengahan abad ke-19, Thailand telah berkampanye untuk memodernisasi negara sesuai dengan standar Barat. Hal ini menyebabkan transisi dari monarki monarki ke monarki konstitusional pada tahun 1932. Tetapi 60 tahun berikutnya pemerintahan militer dan demokratis berganti, dengan kudeta terbaru pada Mei 2014.

Ekonomi Thailand

Thailand adalah anggota pendiri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan tetap menjadi sekutu utama Amerika Serikat. Meskipun ada perubahan kepemimpinan yang relatif sporadis, itu dianggap sebagai kekuatan regional di Asia Tenggara dan kekuatan menengah dalam urusan global. 

Dengan tingkat perkembangan manusia yang tinggi, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, dan terbesar ke-20 oleh PDB, Thailand digolongkan sebagai ekonomi industri baru; manufaktur, pertanian, dan pariwisata adalah sektor-sektor utama perekonomian.

Kebudayaan Thailand

Budaya dan tradisi Thailand telah menerima banyak pengaruh dari luar, terutama dari India, Lao, Burma, Kamboja dan Cina.

Thailand adalah rumah bagi banyak etnis minoritas, beberapa di antaranya menyeberangi perbatasan ke Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia dan menanggung beban pengaruh budaya lokal, nasional, dan global. Orang-orang keturunan Cina penting dalam masyarakat Thailand, terutama di sekitar Bangkok. Keberhasilan mereka dalam berintegrasi dengan komunitas Thailand memungkinkan mereka untuk memegang posisi ekonomi dan politik. Bisnis Thailand Thailand berkembang pesat di "jaringan bambu", jaringan bisnis Cina di luar negeri yang beroperasi di pasar Asia Tenggara yang berbagi ikatan keluarga dan budaya.

Thailand dikenal dengan buatan tangan dalam bentuk pemujaan (genggam) yang disebut wai, sering dilakukan oleh orang muda atau bawahan ketika bertemu dengan orang tua atau atasan, sering disertai dengan pengucapan "sawatdi khrap" oleh pria atau "sawatdi kha" oleh wanita. Orang yang lebih tua atau lebih tinggi juga bisa merespons dalam ibadat.

Seperti banyak budaya Asia lainnya, Thailand sangat menekankan untuk menghormati leluhur. Orang-orang Thailand sangat ramah dan murah hati, tetapi mereka juga memiliki hierarki sosial yang kuat. Orang tua memiliki kekuatan untuk membuat keputusan keluarga atau melakukan upacara. Kakak laki-laki harus merawat adik-adiknya.
Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang.

Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

Politik

Politik nasional Thailand sekarang berada di bawah konstitusi raja konstitusional dengan Perdana Menteri sebagai kepala negara dan ahli waris Raja sebagai kepala negara. Peradilan harus bertindak secara independen dari cabang legislatif dan eksekutif, tetapi peradilan diduga didasarkan pada kepentingan politik dari ketentuan undang-undang yang ada.
Raja Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi sekaligus merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini sangat dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yangsuatu dilantik oleh raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.
Sejak reformasi politik raja pada tahun 1932, Thailand telah memiliki 19 konstitusi dan piagam. Selama periode ini, bentuk pemerintahan berganti-ganti antara kediktatoran militer dan demokrasi terpilih, tetapi semua pemerintah mengakui pewaris takhta kerajaan.
Sebelum 1932, pemerintah Siam tidak memiliki badan legislatif karena semua kekuasaan hukum berada di tangan raja. Ini telah menjadi kasus sejak berdirinya Kerajaan Sukhothai pada abad ke-12, ketika raja dianggap sebagai "Dharmaraja" atau "raja yang memerintah menurut Dharma", (hukum agama Buddha). Namun, pada 24 Juni 1932, sekelompok warga sipil dan personel militer bernama Khana Ratsadon (atau Partai Rakyat) melakukan kudeta tak berdarah yang mengakhiri 150 tahun kekuasaan absolut dari Dinasti Chakri. Sebagai gantinya, kelompok itu memperjuangkan monarki konstitusional dengan konstitusi rakyat.
"Rancangan Konstitusi" 1932 yang ditandatangani oleh Raja Prajadhipok (Rama VII) membentuk badan legislatif pertama Thailand, sebuah Majelis Rakyat yang beranggotakan 70 orang. Pertemuan diadakan untuk pertama kalinya pada 28 Juni 1932 di Aanta Samakhom Assembly Hall. Khana Ratsadon menilai bahwa orang-orang tidak siap untuk pemilihan umum, tetapi kemudian mengubah pendirian mereka. Ketika konstitusi "permanen" mulai berlaku pada Desember 1932, pemilihan dijadwalkan 15 November 1933. Konstitusi baru mengubah komposisi majelis menjadi 78 terpilih dan 78 terpilih (oleh Khana Ratsadon), total 156 anggota. Sejak Mei 2014, Thailand telah diperintah oleh pemerintah militer yang disebut Dewan Keamanan dan Perdamaian Nasional, yang menghapuskan konstitusi 2007, mengumumkan keadaan darurat dan jam malam nasional, melarang pertemuan politik, menangkap dan menahan para politisi dan aktivis anti-kudeta, kencangkan sensor internet dan kontrol media massa.

Sumber : wikipedia

21 Juli 2020

Iman

 

Bukan tanpa alasan Jibril bertanya tentang iman dan islam, nyatanya 1500 tahun masih kurang waktu untuk membedakan maksud masing-masing.

Bermula ketika si Bodoh mengaku beriman, barangkali betul ...
Tapi iman tidak bisa diaku-aku.

Iman tidak bergantung simbol dunia
Bahkan simbol religi.
Iman itu soal nurani.

Maka aku bersholawat
Bersyahadat
Untuk manusia 
kekasih Pemilik Cahaya
Cahaya di atas cahaya
Yang diberi hak syafaat
Oleh Yang Rahmaan dan Rahiim

Moga yang bodoh dimaklumi
Akulah si Bodoh itu
Mengaku beriman tapi diralat Rosul

20 Juli 2020

Perkembangbiakan Generatif Tumbuham

Perkembangbiakan generatif (secara kawin) pada tumbuhan dimulai dari BUNGA. Bunga mengalami PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN, kemudian secara perlahan berubah menjadi BUAH yang mengandung BIJI. Biji inilah yang kemudian tumbuh menjadi tanaman yang baru.

Mempelajari perkembangbiakan generatif pada tumbuhan berarti kita mempelajari :
1). BUNGA,
2). PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN,
3). BAKAL BUAH DAN BUAH, dan
4). BIJI.

1. Bunga



2. Penyerbukan dan Pembuahan

Penyerbukan, atau polinasi adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.
Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya, yaitu pembuahan.

Proses Pembuahan

Pada tumbuhan biji, pembuahan terjadi di dalam ruang Bakal biji. Bagaimanakah prosesnya? Proses pembuahan pada tumbuhan biji adalah sebagia berikut:
1.      Setelah penyerbukan, kepala putik menghasilkan cairan gula untuk memberi makan serbuk sari yang melekat.
2.      Mula-mula dinding serbuk sari mengembang, kemudian dinding luar serbuk sari pecah. Sedangkan dinding sebelah dalam melengkuk ke dalam menembus kepala putik, kemudian membentuk buluh serbuk sari atau tabung serbuk sari. Tabung ini menghubungkan serbuk sari dengan bakal biji. Tabung serbuk sari menuju ke inti sel telur di dalam bakal biji melalui celah kecil yang disebut mikropil.
3.      Selama perjalanan serbuk sari di dalam tabung sari menuju bakal biji, terjadi beberapa perubahan. Inti sel serbuk sari membelah menjadi dua,yakni inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tabung serbuk sari sehingga mencapai mikrofil dan setelah itu inti vegetatif mati. Sedangkan Inti generatif membelah membelah lagi menjadi dua inti sperma. Dua inti sperma yang terbentuk ini akan masuk ke ruang bakal biji melalui mikropil.
4.      Di dalam ruang bakal biji/kandung lembaga pun terjadi proses untuk membentuk sel telur (ovum). Sel induk megaspora mengalami pembelahan meiosis menghasilkan satu sel megaspora dan tiga sel lainnya berdegenerasi. Selanjutnya sel megaspora (kandung embrio muda) mengalami pembelahan (mitosis) tiga kali yang menghasilkan 8 inti sel, yang terdiri dari: 1 inti sel telur, 2 inti sinergid, 3 antipoda dan 2 inti kandung lembaga primer (kemudian bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder) yang bersifat diploid (2n). Inti sel di apait oleh 2 inti sinergid dan letaknya dekat mikropil. Sedangkan 3 antipoda terletak pada kutub yang berlawanan dengan mikropil. Dan inti kandung lembaga primer terletak di tengah, di antara sel telur dan antipoda. Perhatikan gambar 15.
Gb. 15. Perkembangan pembentukan kandung lembaga.
5.      Selanjutnya inti sperma satu membuahi sel telur membentuk zigot (lembaga). Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan pertama. Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio. Sedangkan inti sperma yang kedua melebur dengan inti kandungan lembaga sekunder membentuk endoperm yang bersifat triploid (3n). Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan kedua. Endosperm merupakan cadangan makanan bagi lembaga atau embrio. Nah! Karena terjadi dua kali pembuahan seperti ini maka proses pembuahan pada tumbuhan biji sering disebut sebagai pembuahan ganda. Perhatikan gambar 16.
Gb. 16
6.      Setelah pembuahan selesai maka sisa benang sari, mahkota, dan kelopak bunga akan layu dan gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi biji yang dilindungi oleh dinding bakal buah, dan bakal buah berkembang menjadi buah.


3. Bakal Buah

Bakal Buah adalah bagian dari putik bunga yang mengandung sel telur, yang apabila telah dibuahi oleh serbuk sari akan menjadi biji.




4. Biji



----

Pustaka
Sumberbelajar.kemdikbud.go.id
Kependidikan.com
Wikipedia