Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

30 Juni 2025

UJI PENDAHULUAN DALAM STATISTIKA

Uji Pendahuluan disebut juga Uji Prasyarat. Uji pendahuluan ini untuk memenuhi asumsi bagi uji statistik selanjutnya agar hasil analisa lebih valid, handal, dan tidak menyesatkan. 

Dalam penelitian kuantitatif, statistika parametrik seperti Uji t, Uji Varian, dan Regresi seringkali digunakan. Statistika parametrik ini bisa digunakan jika data yang akan dianalisa memenuhi syarat (asumsi) : normal, homegen, dan linear. Menguji normalitas, homogenitas, dan linearitas disebut uji pendahuluan.


1. UJI NORMALITAS

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisa terdistribusi secara normal atau tidak. Beberapa metode uji Normalitas yang umum digunakan adalah

A. Uji Kolmogorof-Smirnov

B. Uji Chi Square

C. Uji Shapiro-Wilk.


Uji Kolmogorof-Smirnov digunakan untuk data dengan sample besar, biasanya di atas 50 sample. Uji Chi Square untuk menguji apakah sebaran data mengikuti pola tertentu misalnya pola normal atau pola yang lain. Uji Shapiro-Wlk digunakan untuk data dengan sample kecil, biasanya di bawah 50 sample.


2. UJI HOMOGENITAS

Uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah varian (keragaman) data antar kelompok yang akan dibandingkan sama (homogen) atau tidak. Beberapa metode uji homogenitas diantaranya ;

A. Uji Bartlett

B. Uji Levenge

C. Uji Cochran

D. Uji Hartley

Uji Bartlett adalah yang paling populer untuk menguji homogenitas karena sangat sensitif terhadap pencilan. Uji Levenge relatif kuat  terhadap pencilan. Uji Cochran relatif sederhana dan cukup populer. Uji Hartley paling sederhana namun dianggap kurang kuat terhadap pencilan.


3. UJI LINEARITAS

Uji linearitas dilakukan sebelum melakukan uji  regresi. Uji linearitas untuk memastikan bahwa hubungan antara variabel bebas (Y) dan variabel tetap (x) bersifat linear. Jika tidak linear, berarti model regresi linear tidak cocok untuk menganalisa data yang ada.


4. UJI LINEARITAS GANDA

Uji ini penting dalam analisa Regresi Berganda, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat antar variabel independennya.

________________



Penulis : 
Hamdan A Batarawangsa, MPd.
(Bataragema).

Kebetulan skripsi (S-1) dan Tesis (S2) saya merupakan penelitian kuantitatif yang memanfaatkan statistika. Artikel di atas adalah bagian ke-1 dari artikel-artikel statistika saya lainnya, semoga bermanfaat.

14 Juni 2025

MENJARING MATAHARI : MEMAHAMI SPIRITUALISM EBIET G ADE


Menjaring Matahari adalah judul sebuah lagu karangan Ebiet G Ade yang rilis pada 1987, yang liriknya sarat nilai-nilai spiritual. Lagu Menjaring Matahari mungkin mewakili suasana batin orang-orang yang hidup di jaman sekarang, dimana tuntutan hidup membuat orang seolah terus menerus diburu oleh waktu. Manusia berlomba-lomba meraih pencapaian duniawi atau hanya untuk sekedar hidup, manusia modern digambarkan sebagai "zombie" oleh Cranberries, yang batin kemanusiaannya kering kerontang, namun alam bawah sadarnya merindukan kesejukan spiritual, mencari-cari motif dan makna sejati dari kehidupan berlelah-lelahnya di dunia.


Lagu Menjaring Matahari seolah berisi curahan hati monolog "manusia zombi" ketika mendapati kesempatan langka untuk merenungi diri, menyadari kegalauan batin, pikirannya gelap berkabut dan buntu namun berharap segera ada pencerahan. 


Menjaring Matahari berarti upaya untuk memperoleh petunjuk, karena matahari adalah simbol dari petunjuk. Batin yang gelap ingin menjaring-menangkap "matahari" yang terasa jauh dan telah terlalu lama terhalangi oleh kelamnya pikiran diri kita sendiri. Berharap kabut gelap yang pekat sebagai mendung, yang segera menjadi titik-titik hujan yang bukan saja menyibak gelap, namun juga membasahi "bumi batin" agar tumbuh bersemi benih-benih "kehidupan" kembali. "Siramilah jiwa kami semua, yang tengah dirundung kegalauan ... "


Kabut sengajakah engkau mewakili pikiranku

Pekat hitam peralat menyelimuti matahari

Aku dan semua yang ada di sekelilingku

Merangkak menggapai dalam kelam

Mendung benarkah pertanda akan segera turun hujan

Deras agar semua basah yang ada di muka bumi

Siramilah juga jiwa kami semua

Yang tengah dirundung kegalauan

Roda jaman menggilas kita

Terseret tertatih-tatih

Sungguh hidup terus diburu

Berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong

Selain yang di sana

Tak ada yang dapat membantu

Selain yang di sana

Dialah Tuhan

Dialah Tuhan

Roda jaman menggilas kita

Terseret tertatih-tatih

Sungguh hidup terus diburu

Berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong

Selain yang di sana

Tak ada yang dapat membantu

Selain yang di sana

Dialah Tuhan

Dialah Tuhan

...


Penulis lagu: Ebiet G. Ade

_________



Hamdan A Batarawangsa

Mengenang masa-masa pergaulan batin dengan Ebiet G Ade yang penuh inspirasi di tahun 1996-2000. Galau hanya untuk sekedar hidup secara fisiologis dan harus hidup secara spiritualitis.

06 Juni 2025

IDUL ADHA, MASIH TENTANG PRASANGKA

Ketika Iblis menolak menghormati Adam dengan alasan tidak logis (rasis), sejak itulah Iblis menjadi "musuh yang nyata" bagi manusia. Hal tersebut Allah tegaskan lagi saat untuk pertamakalinya Adam dikerjai, ditipu pada peristiwa "khuldi". Merasa lebih mulia dan dengki tercatat dalam Qur'an sebagai dosa pertama yang dilakukan makhluk, dua hal itu adalah nenek moyang dari segala dosa, dan masih ada hingga saat ini. Orang bijak berpesan : jangan mengabarkan segala kesuksesanmu pada orang lain, karena tidak semua orang suka dengan pencapaianmu. Potensi merasa lebih mulia dan dengki ada dalam setiap diri manusia. Karena merasa lebih mulia dan dengki, Iblis berikrar akan menyesatkan manusia hingga akhir hayatnya.

Pada ibadah haji, ada ritual jumroh, yaitu melempar batu, sebuah napak tilas dari peristiwa yang pernah dilakukan keluarga Ibrahim terhadap Iblis yang hendak memperdayanya. Jumrah adalah simbolisasi perlawanan abadi manusia terhadap tipu muslihat Iblis. Iblis menghancurkan umat manusia hanya melalui tipu muslihat, lalu membisikan (provokasi) kejahatan ke dalam dada manusia. Dalam Qur'an, Allah menggunakan kata "dada" bukan "hati" sebagai sasaran provokasi syaithon (kekuatan jahat) karena dada adalah konotasi dari tempatnya ego, nafsu, dan amarah yang bergemuruh.


Jumrah sebagai simbol perlawanan adalah melempar kerikil sebanyak 7 kali dimana angka 7 bagi masyarakat Arab memiliki arti "banyak". Jumrah dilakukan 4 hari berturut-turut, pada hari ke-2 hingga ke-4 ritual jumrah dilakukan 3 kali dalam sehari, sehingga total lemparan adalah 70. 


Sebagian ulasan Idul Adha menitik beratkan pada peristiwa pemotongan hewan sebagai pesan untuk "membunuh" nafsu hewaniyah. Jika  mengulas secara kronologis sejak jumrah, sebetulnya ini tentang ujian keteguhan dalam berprasangka baik kepada Allah seperti yang dicontohkan keluarga Ibrahim. Prasangka Ibrahim dan keluarganya diuji melalui perintah yang amat berat, yaitu perintah mengorbankan orang yang paling disayang. Ibrahim dan keluarganya berhasil  membuktikan kekokohan prasangka baiknya kepada Allah. Perayaan Idul Adha adalah perayaan menangnya prasangka baik.


Kita melatih tanpa henti untuk terus berprasangka baik kepada Allah, kita ucap berulang-ulang kalimat tasbih dalam setiap sujud terkhusuk shalat-shalat kita. Inilah pesan paling privat dari Idul Adha, sebagaimana pula pesan  paling privat dari shalat, semua ini tentang prasangka baik. Prasangka baik ada dalam pikiran. Pikiran menentukan perkataan, perkataan menentukan perbuatan, dan perbuatan menentukan "nasib" di masa depan. Atau prasangka itu ada di hati, jika baik hatinya maka baiklah segala amalannya. 


Selamat merayakan Idul Adha 1446 H, 6 Juni 2025.

_____


Penulis:

Hamdan A Batarawangsa