Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

31 Oktober 2023

PENCERNAAN MANUSIA

Alat atau organ pencernaan terdiri dari :

1. Mulut; 2. Kerongkongan dan Esofagus; 3. Lambung; 4. Usus Halus; 5. Pankreas; 6. Hati; 7. Kantong Empedu; 8. Usus Besar; dan 9. Rektum/ Anus

Alat-alat  atau organ pencernaan adalah bagian tubuh yang berfungsi untuk mencerna serta mengolah makanan. Setiap organ pencernaan tersebut akan bekerja dengan cara menghaluskan, menyerap nutrisi (zat makanan), serta membuang limbah dari sisa proses pengolahan makanan.

Dalam menjalankan fungsinya, organ-organ pencernaan akan dikendalikan oleh sistem saraf, aliran darah, serta berbagai macam hormon di dalam tubuh. Bagian tubuh ini juga dibantu oleh enzim untuk mengoptimalkan proses penguraian makanan menjadi bagian yang lebih kecil.

1. Mulut

Mulut adalah bagian awal dari alat pencernaan manusia yang berfungsi untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna oleh organ pencernaan lainnya. Di dalam mulut, proses pengolahan makanan juga dibantu oleh air liur yang mengandung enzim amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

2. Kerongkongan /Esofagus

Kerongkongan /esofagus merupakan saluran yang terdiri dari otot untuk menciptakan gerakan peristaltik (memeras) agar mampu membawa makanan yang telah dihaluskan dari mulut menuju lambung. Saluran ini memiliki panjang 20 sentimeter dan dilapisi oleh mukosa (lendir).

3. Lambung

Lambung merupakan alat pencernaan manusia yang berbentuk menyerupai huruf “J” dan terletak di perut bagian kiri atas. Fungsi lambung dalam sistem pencernaan adalah untuk mengolah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan berbentuk setengah padat (kimus).

4. Usus Halus

Usus halus adalah saluran pencernaan yang bertugas menyerap berbagai macam nutrisi dari makanan, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, serta mineral. Saluran ini memiliki panjang hingga 7 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), serta usus penyerapan (ileum).

5. Pankreas

Pankreas tidak dilewati oleh makanan, namun pankreas memiliki peran yang penting dalam pencernaan, yaitu untuk menghasilkan enzim pencernaan guna memecah berbagai macam nutrisi dalam makanan. Pankreas juga bertanggung jawab untuk memproduksi hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah normal dalam tubuh.

6. Hati

Serupa dengan pankreas, hati juga tidak dilewati oleh makanan. Organ ini berfungsi memproduksi cairan empedu untuk melarutkan lemak di dalam usus halus agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, hati juga bertugas menyimpan glikogen yang digunakan sebagai energi cadangan di dalam tubuh.

7. Kantong Empedu

Kantong empedu adalah alat pencernaan yang bertanggung jawab untuk menyimpan serta mengentalkan cairan empedu yang telah disekresikan (dikeluarkan) oleh hati.

8. Usus Besar

Usus besar adalah saluran yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Saluran ini bekerja dengan menyerap vitamin, air, serta elektrolit dari sisa makanan sebelum membentuk feses (kotoran).

9. Rektum / Anus

Rektum merupakan bagian terakhir dari usus besar yang berfungsi menyimpan feses sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika sudah penuh, otot-otot di sekitar rektum akan berkontraksi (mengerut-merenggang) untuk mengeluarkan feses melalui anus.

Macam-Macam Gangguan Pencernaan

Macam-macam gangguan pencernaan diantaranya adalah 1. Diare, yaitu berupa seringnya  buang air besar yang disertai dengan feses berupa cairan/mencret. 2. Sembelit, yaitu susah atau jarang buang air besar. 3. Esofagitis, yaitu peradangan pada lapisan kerongkongan. 4. GERD, yaitu kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. 5. Tukak lambung, yaitu luka pada dinding lambung. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan atau infeksi bakteri Helicobacter pylori. 6.  Inflammatory bowel disease (IBD), yaitu peradangan kronis (terjadi sedikit demi sedikit dalam waktu lama) yang terjadi pada usus besar.  7. Wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah yang berada di rektum dan anus.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Agar organ pencernaan dapat bekerja dengan baik, Anda dianjurkan untuk memperhatikan makanan serta menjalani pola hidup sehat.

Adapun sejumlah cara yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dari setiap anatomi sistem pencernaan adalah sebagai berikut: 1). Mengonsumsi makanan tinggi serat (sayur dan buah) dan probiotik secara rutin (Yakult atau yoghurt). 2). Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, seperti buah alpukat, ikan laut, yogurt, dan minyak zaitun. 3).  Minum air putih yang cukup. 4). Rutin berolahraga. 5).Menghindari stress terlalu lama. 6). Istirahat yang cukup.

Sumber :

Tim Medis Siloam Hospitals, disunting oleh Hamdan Arfani, S.Pt.,M.Pd., Guru SD Pelita Depok

28 Oktober 2023

SUMPAH PEMUDA, KEARIFAN PEMUDA 1928

Pada suatu hari saya mengunjungi sebuah rumah bekas rumah kost pelajar-mahasiswa yang sekarang menjadi museum, letaknya tidak jauh dari sekolah Perguruan Muhammadiyah, kantor PBNU, dan bekas kampus kedokteran STOVIA. Di bagian belakang kost-an ada teras lumayan luas seukuran ruang kelas, di teras itulah pada 1928 anak-anak kost dan kawan-kawannya yang beraneka suku bangsa menyatakan "sumpah pemuda".  

Pemuda tahun 1928, usia 12--25 tahunan sudah punya gagasan untuk bersumpah bertanah air, berbangsa, dan berbahasa SATU. Sumpah pemuda tahun 1928 berpengaruh sangat signifikan pada eksistensi bangsa-negara Indonesia hari ini. 👍

Bangsa Indonesia masa kini harus berterima kasih kepada para perintis dan pendiri negara, atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kesadaran berbangsa dicetuskan dalam organisasi Boedi Oetomo tahun 1908, kemudian diperkuat dengan Sumpah Pemuda perwakilan dari seluruh Nusantara tahun 1928 yang dengan bulat menyatakan berbangsa dan bertanah air Indonesia serta menjungjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia, dengan menyadari dan menerima takdir ke-bhinekaan justru sebagai kekayaan dan modal untuk saling menyempurnakan dan memperkuat persatuan. 

Sumpah Pemuda 1928 sangat strategis dan sakral, sebagai maha karya jenius anak-anak muda bangsa, titik tolak tetap kokohnya negara Republik Indonesia hingga saat ini. Frasa Bhineka Tunggal Ika yang tertulis dalam buku kuno karya cendekia Nusantara telah direaktualisasikan kembali oleh bangsa Nusantara baru yang bernama Indonesia.

Kesadaran kebangsaan semakin matang setelah 1928, dan mencapai salah satu titik penting berikutnya pada 1945 melalui keputusan untuk memproklamasikan kemerdekaan berdirinya sebuah negara, negara Republik Indonesia yang legal secara de facto dan de jure dengan segala kelengkapannya sebagai negara, yaitu berbangsa, berteritori (wilayah), dan berkonstitusi dengan Pancasila sebagai dasar negara. 

Pancasila adalah konsep dasar negara Indonesia : seperti apa, bagaimana pelaksanaannya, dan apa tujuan negara yang hendak dicapai. Pancasila sebagai konsep dasar negara, yang kemudian disebut dasar negara, adalah acuan dari disusunnya konstitusi negara. 

Tidak semua negara didirikan dengan sangat terencana seperti halnya Indonesia, yang memiliki konsep yang tertulis dengan jelas dan tegas (Pancasila), yang menjadi sumber dari segala sumber hukum, ibu dari konstitusinya.

...

Sekarang, satu abad kemudian... apa kabar pemuda-pemudi Indonesia, jangan sampai kalian tercerai-berai hanya oleh media sosial. 

Memperingati Sumpah Pemuda 1928, Penulis : Bataragema

11 Oktober 2023

MENCARI JEJAK EKSISTENSI

(Bagian 1: Eksistensialisme)


Tidak perlu bertanya Tuhan itu ada atau tiada.

Jika memang ada, keberadaanNya tidak mungkin ditiadakan.

Lagi pula mengapa harus bertanya keberadaanNya,

apa pentingnya berTuhan,

apakah sekedar ingin menghamba,

ingin masuk surga,

takut neraka ?

 

Yang Ada tidak mungkin ditiadakan.

Jika Ia tidak terjangkau mata rabunmu,

tidak terjangkau pikiran sederhanamu,

bukan berarti Yang Tak Terjangkau itu tiada.

Kadang hidup mengharuskan manusia menjadi Pramuka

meski hanya sebentar saja,

mencari jejakNya, mengenali tanda-tandaNya 

semampu jangkauan mata rabun yang disebut empirisme

dan semampu jangkauan pikiran sederhana yang disebut ilmiah-rasionalisme.

Jika Tuhan itu ada, jejak dan tanda-tandaNya pastilah luar biasa

bukan jejak biasa bukan tanda-tanda biasa.

 

Bodohnya si Bodoh selama ini,

ingin melihat langsung dan menalar Yang Maha Besar

melalui instrumen-instrumen yang maha kecil,

berpikir tapi salah berpikir,

berfilsafat untuk esensi yang jauh diluar ranah filsafat.


Tapi ego manusia yang ingin dipuji kehebatannya,

kerja keras dan kontribusinya, 

menyebabkan segalanya berhenti pada euforia, 

pesta, penghargaan, pengakuan

dari temuan jejak-jejak yang luar biasa,

tidak lagi peduli jejak-jejak itu mengarah kemana,

apalagi sekedar bertanya milik siapa...


Bataragema, 2023


3

05 Oktober 2023

SUBJEKTIVITAS HAM

Woww... dunia saat ini (2023) sedang dipertontonkan dengan berbagai tragedi kemanusiaan.  Kasus suaka Albania ke Eropa, suaka Meksiko ke AS, konflik Rusia-Ukraina, genosida oleh Israel kepada penduduk Gaza Palestina, dst. Dunia menonton demokrasi palsu, standar ganda beberapa negara, tumpulnya hukum internasional, dan rasisme.  Pelanggar HAM berat tidak selalu bisa diseret ke Mahkamah Internasional. Yang paling mencengangkan, AS memveto upaya penghentian pembantaian di Gaza. Ini gila ! Hak Asasi Manusia menjadi tidak jelas.


Hak Asasi Manusia (HAM) memang selalu menjadi isu utama dunia.  Istilah pelanggaran HAM itu sendiri secara hukum sebenarnya hanya digunakan untuk kasus-kasus yang bersifat vertikal oleh negara atau aparatur negara kepada warga negara yang bersifat terstruktur dan sistematis, termasuk untuk kasus penjajahan oleh suatu negara ke negara lain seperti yang terjadi di Palestina.

Di negara kita, Indonesia, kasus pelanggaran HAM berat terutama terjadi pada rentang 1965—2003, misalnya peristiwa sekitar Gestapu (Gerakan September Tigapuluh) baik sebelum maupun sesudahnya, kasus Petrus (Penembak Misterius), kasus penghilangan orang, kasus kerusuhan Mei 1998, kasus Jambo Keupok Aceh, kasus Talangsari Lampung, dan lain-lain. 

Meskipun hak asasi manusia disebut-sebut bersifat universal, namun kenyataannya setiap bangsa memiliki batasan dan definisi yang berbeda-beda.  Sejauh ini HAM lebih sebagai perspektif  bangsa barat dan mengakomodir kepentingannya daripada perspektif dan kepentingan global bangsa-bangsa dunia, veto AS pada persoalan Palestina adalah bukti paling tidak terbantahkan. AS sedang mencoba meredefinisikan konsep HAM-nya.

Menghina dan membakar kitab suci dianggap hak asasi kebebasan berekspresi di Swiss, tapi merupakan pelanggaran hukum di Rusia.  Masalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dianggap sebagai ekspresi HAM di negara-negara sekuler,  sebaliknya, sebagai ekspresi kelainan (penyakit) mental di negara-negara yang rakyatnya religius. Pada prinsipnya, meski kebebasan adalah hak asasi bagi siapapun, tapi tidak ada kebebasan absolut, kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak-hak orang lain dan perangkat norma yang wajib dihormati.

Konsep HAM Indonesia

Pemahaman HAM di Indonesia terutama berdasar pada sila ke-2 Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang penjabarannya termuat dalam TAP MPR No.1 Tahun 2003 yang kemudian disebut butir-butir Pancasila, adalah sebagai berikut : (1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. (3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. (4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. (5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. (6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. (7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. (8) Berani membela kebenaran dan keadilan. (9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. (10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Pengertian HAM menurut TAP MPR No.XVII tahun1998 bahwa HAM adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu oleh siapapun. Konsep HAM di Indonesia tidak lepas dari aspek religi-spiritual, yaitu HAM sebagai anugerah Tuhan. Berbeda dengan bangsa barat, yang melepaskan konsepnya dari agama meskipun mereka tahu sejarah kesadaran HAM dimulai dari perjuangan para Rasul utusan Tuhan.

Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Pendidikan, melakukan edukasi kepada generasi muda melalui pembelajaran berbagai materi mengenai HAM dalam perspektif  Pancasila, ditengah tantangan nilai dan ide akibat perubahan sosial yang menurut Wasitaatmadja[1] saat ini nilai-nilai Pancasila sedang berhadapan dengan nilai-nilai lain yang berlawanan terutama religiusitas versus materialism, kegotongroyongan versus individualism.  

Pembelajaran HAM dalam perspektif Pancasila bertujuan agar generasi muda memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara Republik Indonesia dan sebagai pribadi yang merupakan bagian dari umat manusia dengan berprinsip pada nilai-nilai luhur Pancasila.  Memberikan edukasi tentang HAM kepada generasi muda diimbangi dengan pemahaman tentang kewajiban sebagai manusia individu dan sosial. Saat seseorang telah dewasa, kewajiban asasi selalu melekat pada hak asasinya sebagai manusia. Menghormati hak asasi orang lain adalah kewajiban asasi, hak asasi setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang lain.


Fakta subjektivitas dan inkonsistensi  konsep serta pelaksanaan  HAM di dunia harus membuat bangsa Indonesia semakin kokoh dan percaya diri dengan konsepnya sendiri, menolak dengan tegas dikte dari perspektif bangsa lain. Sejauh ini, HAM dalam perspektif Pancasila adalah yang paling masuk akal.

Penulis: HamdanA Batarawangsa 
_______

(Memperingati Hari jadi TNI tahun 2023. Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia !)

[1] Fokky Fuad Wasitaatmadja. Falsafah Pancasila Epistemologi Keislaman Kebangsaan (Jakarta: Prenada Media Grup, 2020), h.178—188. 

04 Oktober 2023

HANDPHONE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ?

(Penelitian terbaru tentang penaruh handphone)

Banyak keluhan tentang dampak negatif penggunaan handphone baik dari segi kesehatan maupun dari segi psikis yang berhubungan dengan sikap dan  perilaku, disamping manfaatnya yang mempermudah pekerjaan. Di masa depan, handphone diprediksi akan menjadi bagian tak terpisahkan bagi generasi Z dstnya. Dengan demikian, handphone tidak bisa ditolak, namun penting disiasati agar terhindar dari dampak negatifnya, dan lebih banyak mengambil manfaatnya.

Saat ini handphone tidak lagi hanya sebagai alat komunikasi, namun telah berkembang menjadi gadget multifungsi yang mempermudah pekerjaan manusia. Berbagai aplikasi ditanam dalam handphone yang kini disebut juga smartphone, termasuk aplikasi yang mengakomodasi berbagai hiburan dan game. 

Penelitian yang dilakukan Arfani dari Pascasarjana STKIP Arrahmaniyah Depok tahun 2023 pada sejumlah pelajar usia 16--18 tahun di Depok, diketahui bahwa intensitas menggunakan handphone rata-rata remaja adalah pada kategori sedang--tinggi. Jika handphone dimanfaatkan untuk belajar ternyata sangat membantu meningkatkan hasil belajar.

Penelitian yang dilakukan Arfani bertujuan mengetahui pengaruh intensitas menggunakan handphone terhadap hasil belajar  pada siswa kelas XI Sekolah Mengengah Atas (SMA) di Kota Depok. Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif  pada 250 responden siswa dari 5 sekolah berbeda di Kota Depok pada Februari—Maret 2023, dan menggunakan uji statistik korelasi sederhana dan ganda, uji regresi linear sederhana dan ganda, serta uji determinasi.

Kesimpulan penelitian yang dilakukan Arfani adalah bahwa intensitas menggunakan handphone sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dengan nilai korelasi sebesar 0,79 (sangat kuat) dan model persamaan regresi linear sederhana Y =  0,435 X1 + 10,961, sehingga setiap 1 unit peningkatan intensitas menggunakan handphone (kategori sedang) akan meningkatkan hasil belajar sebanyak 0,435 unit. 

Handphone seperti dua mata pisau, dapat melukai bahkan membinasakan namun dapat pula mempermudah kehidupan. Kebijaksanaan pengguna handpone menentukan masa depannya.  Khusus untuk pengguna anak, orang tua tidak boleh membebaskan begitu saja anak bermain-main dengan handphone. Seharusnya, anak tidak boleh memiliki handphone, cukup meminjam handphone orang tua jika dibutuhkan untuk belajar, dengan demikian, orang tua tetap bisa mengontrol intensitas penggunaan handphone pada anak, baik durasi, frekuensi, dan peruntukannya.