Penulis : Bataragema
Seiring perkembangan zaman, kegiatan pembelajaran terus menerus mengalami perubahan. Dewasa ini penguasaan keterampilan tertentu sangat ditekankan baik dalam kehidupan individual sehari-hari maupun dalam kehidupan sosial.
Pada tahun 2005 kita mengenal KBK,
yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang kemudian disempurnakan menjadi KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurtilas (Kurikulum tahun 2013).  Semua kurikulum tersebut tidak menghilangkan
aspek kompetensi untuk peserta didik.  
Dalam rangka perbaikan terus
menerus agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan, pembelajaran
membutuhkan inovasi tanpa batas. 
Sehubungan dengan hal tersebut maka kami menyusun makalah sederhana
berjudul Inovasi Pembelajaran Kompetensi.
Apa itu inovasi pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah pengenalan hal-hal baru atau pembaharuan, sedangkan pembelajaran berarti psoses, cara, atau pembuatan. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman.
Wina Sanjaya (2010) mendefinisikan inovasi pembelajaran sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan.
Nova Silviani (2015) mendefinisikan inovasi pembe;lajaran sebagai proses belajar pada siswa yang dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi kearah yang lebih baik, untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.
Contoh lain inovasi dalam pembelajaran adalah melalui model-model pembelajaran, diantaranya discovery-inguiry (rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan), flipped classroom (materi diberikan sebelum proses pembelajaran), project based learning (kerja proyek), berbasis game (memanfaatkan game digital), dan self organized learning environments, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya (Albertus Adit. 2020).
Menurut Dinn
Wahyudin dan Rudi Susilana, beberapa contoh inovasi dalam pembelajaran antara lain : program
belajar jarak jauh, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstektual (contectual learning), dan pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem).
Kelebihan dari pembelajaran inovatif dianataranya pembelajaran menjadi sangat menyenangkan, melatih siswa untuk : mendesain suatu penemuan, berpikir dan bertindak kreatif, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. Pembelajaran inovatif menumbuhkan hubungan siswa dan guru sebagai hubungan saling belajar dan saling membangun.
Sedangkan kelemahan pembelajaran inovatif diantaranya tidak semua pokok bahasan mudah diterapkan, misalnya karena keterbatasan alat dan bahan laboratorium; umumnya membutuhkan alokasi waktu yang lebih panjang; siswa yang kurang aktif akan tertinggal; dan situasi kelas kurang terkoordinir karena pusat kegiatan belajar adalah siswa.
Apa itu pembelajaran kompetensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembelajaran berarti psoses, cara, atau pembuatan. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman, sedangkan kompetensi adalah kecakapan, mengetahui, berwenang, dan berkuasa memutuskan atau menentukan atas sesuatu.
Pembelajaran kompetensi (pembelajaran berbasis
kompetensi) adalah proses belajar yang berorientasi pada pencapaian kompetensi
peserta didik yang berupa pemahaman konsep, keterampilan menerapkan konsep
dalam berbagai konteks, serta sikap-sikap yang menyertainya (belajar simpkb).
Menurut McAshan (Windiarni,  2008 dalam
e-Jurnal, 2014), pembelajaran  berbasis kompetensi dapat diartikan
sebagai: “Program  pembelajaran  dimana  hasil pembelajaran atau
kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, sistem penyimpanan 
dan  indikator  pencapaian  hasil  belajar 
dirumuskan  secara  tertulis sejak perencanaan dimulai”.
Pembelajaran dalam rangka mencapai sejumlah kompetensi pada pendidikan mensyaratkan penggunaan cara-cara belajar yang dapat mengkodisikan peserta didik aktif. Peserta didik diberi kesempatan seluas-luasnya melakukan latihan-latihan dalam rangka membangun kompetensi yang menjadi sasaran belajarnya.
Belajar diawali dengan menggali pengalaman atau pemahaman yang dimiliki peserta didik, selanjunya dikonstruksi menjadi pemahaman suatu konsep yang utuh. Belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan yang bersifat teknis saja, namun juga kemampuan-kemampuan yang bersifat intelektual, personal, sosial, attitude dan sebagainya.
Contoh pembelajaran kompetensi diantaranya pembelajaran individu (Peserta didik sebagai individu harus dapat menunjukkan pencapaian kompetensi minimal secara tuntas), SAL (Student Aktive Learning, peserta didik agar dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu dalam kondisi siap melakukan aktivitas), Cooperative Learning (konsep pembelajaran yang mengarahkan kepada peserta didik agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menganut prinsip learning to live together), Contextual learning (konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata), Mastery learning (konsep pembelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan secara utuh dan tuntas terhadap materi yang dipelajari oleh peserta didik), Learning by doing (konsep pembelajaran yang mengkondisikan para peserta didik untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar sambil mempraktikkan).
Kelebihan pembelajaran kompetensi adalah peserta didik memiliki hasil belajar yang lebih bermakna dan memiliki kompetensi- kompetensi tertentu sesuai yang kebutuhan lingkungan, adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.
Adapun kelemahan pembelajaran kompetensi diantaranya paradigma pengajar dalam pembelajaran kompetensi masih seperti style lama, kualitas pengajar yang belum cukup, dan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang belum memadai.
Inovasi Pembelajaran Kompetensi
Inovasi pembelajaran kompetensi adalah suatu cara belajar yang menyenangkan untuk menguasai sejumlah kompetensi. Berikut ini, beberapa contoh model-model pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik sesuai dengan pembelajaran berbasis kompetensi. (1) ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yaitu model pembelajaran yang menjadikan motivasi peserta didik sebagai komponen utama yang harus selalu dikondisikan agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Semakin tinggi motivasi peserta didik semakin tinggi pula hasil belajar yang diharapkan. Karena itu seorang guru harus mampu menciptakan strategi meningkatkan motivasi peserta didik.(2) Pakem, model pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih aktif, kreatif, pencapaian tujuan pembelajaran lebih efektif dan kondisi belajar lebih menyenangkan sehingga diharapkan hasil belajar akan lebih optimal. PAKEM merupakan singkatan dari P = Proses pembelajaran, A = Aktif, K = Kreatif, E = Efektif,M = Menyenangkan. (3) Model Personal Conceptual, yaitu pembelajaran yang mengarahkan atau membantu peserta didik menemukan konsep pribadi yang harus dikembangkan dalam masyarakat sehingga mengahsilkan perilaku yang fleksibel (luwes) tidak kaku, memiliki tenggang rasa yang tinggi serta dapat mengaktualisasi dirinya dengan baik. (4) Model Science Inquiry, adalah model pembelajaran yang diarahkan untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan intelektual yang terkait dengan penalaran sehingga mampu merumuskan masalah, membangun konsep dan hipotesis serta menguji untuk mencari jawaban melalui penelitian ilimiah. (5) Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu pembelajaran yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta didikuntuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga peserta didikmemiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
-------------------------------
Sumber :
Albertus Adit. 2020. https://www.kompas.com/edu/read/2020/08/28/114509371/bosan-pjj-itu-itu-saja-ini-6-model-pembelajaran-inovatif-bagi-siswa?page=all.
Depdiknas, Dirjen
Maqnajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMK.        Pengembangan dan Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Modul. Jakarta. 2008
Dinn Wahyudin dan Rudi Susilana. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
https://sevima.com/5-inovasi-untuk-model-pembelajaran-yang-lebih-efektif/.2020
https://www.kompasiana.com/novasilviani/55003331a33311187050ff40/inovasi-dalam-pembelajaran. 2015
https://www.e-jurnal.com/2014/02/pembelajaran-berbasis-kompetensi.html
Wina Sanjaya, Kurikulum
dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KurikulumTingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2010, 317-318.

