Abstrak hasil penelitian Jurusan Peternakan dengan judul asli 
PENGARUH FREKUENSI PELAPISAN ULANG MINYAK KELAPA DAN JENIS TELUR TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR
Penulis/Peneliti :
Hamdan Arfani
Dalam rangka mempertahankan kualitas internal telur perlu dilakukan upaya pengawetan . Salah satu upaya dimaksud adalah melapisi telur dengan minyak kelapa yang telah dipanaskan. Pengawetan telur dengan cara melapiskan minyak kelapa sebanyak 1 kali pada kerabang telur dapat memperpanjang masa simpan hingga 1 bulan. Namun, kerabang telur yang dilapisi dengan minyak kelapa lebih dari 1 kali belum ada informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa dan jenis telur tersebut dalam mempertahankan kualitas internal telur. Telur yang digunakan sebanyak 72 butir, terdiri atas 24 butir telur ayam arab, 24 butir telur ayam ras, dan 24 butir telur itik. Penelitian dilaksanakan mulai Juli xxxx hingga September xxxx. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan faktor perlakuan (1) frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa (0,1,2,3 kali); dan faktor (2) jenis telur (telur ayam arab, telur ayam ras, dan telur itik). Data yang diperoleh diuji homogenitas dan aditivitasnya kemudian dianalisis menggunakan Analisis Ragam pada taraf nyata 5% dan atau 1%. Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa dan jenis telur terhadap kualitas internal telur (P³0,01). Frekuensi pelapisan ulang berpengaruh sangat nyata (P£0,01) terhadap penurunan berat telur, namun tidak berpengaruh nyata terhadap indeks putih telur, nilai haugh unit, dan indeks kuning telur (P³0,05). Penurunan berat telur dengan frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa sebanyak 2 kali atau 3 kali nyata (P£0,05) lebih kecil dari pada pelapisan ulang sebanyak 1 kali atau yang tidak dilapisi ulang.
Jenis telur berpengaruh nyata (P³0,05) terhadap indeks putih telur dan nilai haugh unit dan berpengaruh sangat nyata (P£0,01) terhadap penurunan berat telur dan indeks kuning telur. Telur itik memiliki indeks putih telur dan penurunan berat yang nyata lebih besar (P£0,05) dari pada telur ayam arab dan telur ayam ras. Telur itik dan telur ayam ras tidak berbeda nyata (P³0,01) terhadap nilai haugh unit dan indeks kuning telur, yakni rata-rata sebesar 77,78 (kualitas AA) dan 0,34 serta berbeda nyata (P£0,05) dengan telur ayam arab terhadap nilai haugh unit dan indeks kuning telur tersebut, yakni 61,91 (kualitas B) dan 0,14. (Peneliti : Hamdan Arfani, dilarang menjiplak/plagiat sebagian atau seluruh artikel di atas !).
PENGARUH FREKUENSI PELAPISAN ULANG MINYAK KELAPA DAN JENIS TELUR TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR
Penulis/Peneliti :
Hamdan Arfani
Dalam rangka mempertahankan kualitas internal telur perlu dilakukan upaya pengawetan . Salah satu upaya dimaksud adalah melapisi telur dengan minyak kelapa yang telah dipanaskan. Pengawetan telur dengan cara melapiskan minyak kelapa sebanyak 1 kali pada kerabang telur dapat memperpanjang masa simpan hingga 1 bulan. Namun, kerabang telur yang dilapisi dengan minyak kelapa lebih dari 1 kali belum ada informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa dan jenis telur tersebut dalam mempertahankan kualitas internal telur. Telur yang digunakan sebanyak 72 butir, terdiri atas 24 butir telur ayam arab, 24 butir telur ayam ras, dan 24 butir telur itik. Penelitian dilaksanakan mulai Juli xxxx hingga September xxxx. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan faktor perlakuan (1) frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa (0,1,2,3 kali); dan faktor (2) jenis telur (telur ayam arab, telur ayam ras, dan telur itik). Data yang diperoleh diuji homogenitas dan aditivitasnya kemudian dianalisis menggunakan Analisis Ragam pada taraf nyata 5% dan atau 1%. Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa dan jenis telur terhadap kualitas internal telur (P³0,01). Frekuensi pelapisan ulang berpengaruh sangat nyata (P£0,01) terhadap penurunan berat telur, namun tidak berpengaruh nyata terhadap indeks putih telur, nilai haugh unit, dan indeks kuning telur (P³0,05). Penurunan berat telur dengan frekuensi pelapisan ulang minyak kelapa sebanyak 2 kali atau 3 kali nyata (P£0,05) lebih kecil dari pada pelapisan ulang sebanyak 1 kali atau yang tidak dilapisi ulang.
Jenis telur berpengaruh nyata (P³0,05) terhadap indeks putih telur dan nilai haugh unit dan berpengaruh sangat nyata (P£0,01) terhadap penurunan berat telur dan indeks kuning telur. Telur itik memiliki indeks putih telur dan penurunan berat yang nyata lebih besar (P£0,05) dari pada telur ayam arab dan telur ayam ras. Telur itik dan telur ayam ras tidak berbeda nyata (P³0,01) terhadap nilai haugh unit dan indeks kuning telur, yakni rata-rata sebesar 77,78 (kualitas AA) dan 0,34 serta berbeda nyata (P£0,05) dengan telur ayam arab terhadap nilai haugh unit dan indeks kuning telur tersebut, yakni 61,91 (kualitas B) dan 0,14. (Peneliti : Hamdan Arfani, dilarang menjiplak/plagiat sebagian atau seluruh artikel di atas !).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar pada space yang tersedia. Komentar akan muncul setelah disetujui Admin.