Kujang adalah senjata khas Jawa Barat, berbentuk unik seperti lidah api.  Variasi bentuk kujang sangat banyak, mulai yang panjang dan ramping, hingga yang pendek dan tebal.  Tapi siapa yang tahu, ternyata kujang bukan senjata biasa, melainkan sebuah lambang yang sarat makna.
Pada waktu yang lampau, sesepuh Sunda, R. Anang Daryan Jayadikusumah (alm; makam di bukit Desa Urug, Tasikmalaya), pernah memberikan informasi kepada salah seorang cucunya tentang falsafah Kujang, dan diteruskan ke Penulis.
Apabila dicermati, pada kedua sisi Kujang terdapat goretan tulisan yang sesungguhnya adalah pesan dari Karuhun.  Dahulunya, tulisan itu berbunyi (setelah diterjemahkan):  "Pikir itu pelita hati" dan pada sisi sebelahnya, "Cinta itu abadi".  Seiring waktu, jaman berganti jaman, tulisan pada Kujang semakin tidak jelas terbaca.  Pada masa kini ada yang berpendapat bahwa tulisan itu berlafadz "Basmallah" dan "Hamdallah", ada pula yang berpendapat, bahwa goretan pada sisi Kujang hanyalah goretan biasa yang tanpa makna, hanya untuk aksesoris. Wallahu'alam. Namun, pernah ada seseorang yang memiliki kapasitas spiritual luar biasa, dengan kemampuan batinnya, mampu membaca tulisan atau goretan pada kedua sisi Kujang, anehnya, bunyi tulisan yang terbacanya, persis seperti apa yang ditutur R. Anang Daryan Jayadikusumah ! 
Bahwasanya, sesungguhnya Kujang adalah senjata tanpa warangka (sarung), karena warangka sejatinya adalah raga manusia. Dan warna emasnya, melambangkan  hati manusia yang suci.
Menarik untuk disimak pendapat Bataragema, salah seorang cucu R. Anang Daryan Jayadikusumah :  kujang itu adalah petuah orang tua kepada anak-cucunya atau filosofi hidup orang sunda, bahwa orang Sunda itu harus mempunyai fikiran yang jernih sehingga hati tidak dipenuhi sifat iri, dengki, mempunyai rasa welas asih , dan saling menyayangi.  Senjata kujang itu adalah senjata dalam diri manusia yang mengamalkan hal kebaikan di atas, kias kujang terbuat dari emas dan sejata kujang timbul dari tubuh manusia.  Konon kujang bersemayam dalam tubuh sehingga kujang tidak mempunyai sarung.  Adalah perbuatan yang baik yang timbul dari dalam diri kita adalah suatu perbuat emas atau mulia.   Siapa yang melakukan semua itu ?   Ku UJANG yang melakukannya cek kolot mah.  Jadi, hendaklah semua orang Sunda  mengamalkan filosofi KUJANG tersebut.   Nah itulah arti sesungguhnya Kujang.
terima kasih gan informasinya buat nambah wawasan !
BalasHapus