Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

20 Oktober 2021

INOVASI PEMBELAJARAN KOMPETENSI

 Penulis : Bataragema


Seiring perkembangan zaman, kegiatan pembelajaran terus menerus mengalami perubahan.  Dewasa ini penguasaan keterampilan tertentu sangat ditekankan baik dalam kehidupan individual sehari-hari maupun dalam kehidupan sosial. 

Pada tahun 2005 kita mengenal KBK, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang kemudian disempurnakan menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurtilas (Kurikulum tahun 2013).  Semua kurikulum tersebut tidak menghilangkan aspek kompetensi untuk peserta didik. 

Dalam rangka perbaikan terus menerus agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan, pembelajaran membutuhkan inovasi tanpa batas.  Sehubungan dengan hal tersebut maka kami menyusun makalah sederhana berjudul Inovasi Pembelajaran Kompetensi.

Apa itu inovasi pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah pengenalan hal-hal baru atau pembaharuan, sedangkan pembelajaran berarti psoses, cara, atau pembuatan. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. 

Wina Sanjaya (2010) mendefinisikan inovasi pembelajaran sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan.

Nova Silviani (2015) mendefinisikan inovasi pembe;lajaran sebagai proses belajar pada siswa yang dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi kearah yang lebih baik, untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.

Contoh-contoh inovasi dalam pembelajaran diantaranya meningkatkan keterlibatan siswa, pembelajaran berbasis permainan, pembelajaran multimodal (menggabungkan unsur tulisan, suara, visual, gerakan, tindakan, dan sebagainya), pembelajaran jarak jauh, dan pembelajaran berbasis komunitas (Sevima, 2020).           

Contoh lain inovasi dalam pembelajaran adalah melalui model-model pembelajaran, diantaranya discovery-inguiry (rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan), flipped classroom (materi diberikan sebelum proses pembelajaran), project based learning (kerja proyek), berbasis game (memanfaatkan game digital), dan self organized learning environments, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya (Albertus Adit. 2020).

Menurut Dinn Wahyudin dan Rudi Susilana, beberapa contoh inovasi dalam pembelajaran antara lain : program belajar jarak jauh, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstektual (contectual learning), dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem).

Kelebihan dari pembelajaran inovatif dianataranya pembelajaran menjadi sangat menyenangkan, melatih siswa untuk : mendesain suatu penemuan, berpikir dan bertindak kreatif, dan  memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. Pembelajaran inovatif menumbuhkan hubungan siswa dan guru sebagai hubungan saling belajar dan saling membangun.

Sedangkan kelemahan pembelajaran inovatif diantaranya tidak semua pokok bahasan mudah diterapkan, misalnya karena keterbatasan alat dan bahan laboratorium; umumnya membutuhkan alokasi waktu yang lebih panjang; siswa yang kurang aktif akan tertinggal; dan situasi kelas kurang terkoordinir karena pusat kegiatan belajar adalah siswa.


Apa itu pembelajaran kompetensi 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembelajaran berarti psoses, cara, atau pembuatan. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman, sedangkan kompetensi adalah kecakapan, mengetahui, berwenang, dan berkuasa memutuskan atau menentukan atas sesuatu.

Pembelajaran kompetensi (pembelajaran berbasis kompetensi) adalah proses belajar yang berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa pemahaman konsep, keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks, serta sikap-sikap yang menyertainya (belajar simpkb).

Menurut McAshan (Windiarni,  2008 dalam e-Jurnal, 2014), pembelajaran  berbasis kompetensi dapat diartikan sebagai: “Program  pembelajaran  dimana  hasil pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, sistem penyimpanan  dan  indikator  pencapaian  hasil  belajar  dirumuskan  secara  tertulis sejak perencanaan dimulai”.

Pembelajaran dalam rangka mencapai sejumlah kompetensi pada pendidikan mensyaratkan penggunaan cara-cara belajar yang dapat mengkodisikan peserta didik aktif. Peserta didik diberi kesempatan seluas-luasnya melakukan latihan-latihan dalam rangka membangun kompetensi yang menjadi sasaran belajarnya.

Belajar diawali dengan menggali pengalaman atau pemahaman yang dimiliki peserta didik, selanjunya dikonstruksi menjadi pemahaman suatu konsep yang utuh. Belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan yang bersifat teknis saja, namun juga kemampuan-kemampuan yang bersifat intelektual, personal, sosial, attitude dan sebagainya.

Contoh pembelajaran kompetensi diantaranya pembelajaran individu (Peserta didik sebagai individu harus dapat menunjukkan pencapaian kompetensi minimal secara tuntas), SAL (Student Aktive Learning, peserta didik agar dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu dalam kondisi siap melakukan aktivitas),  Cooperative Learning (konsep pembelajaran yang mengarahkan kepada peserta didik agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menganut prinsip learning to live together),  Contextual learning (konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata), Mastery learning (konsep pembelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan secara utuh dan tuntas terhadap materi yang dipelajari oleh peserta didik),  Learning by doing (konsep pembelajaran yang mengkondisikan para peserta didik untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar sambil mempraktikkan).

Kelebihan pembelajaran kompetensi adalah peserta didik memiliki hasil belajar yang  lebih bermakna dan memiliki kompetensi- kompetensi tertentu sesuai yang kebutuhan lingkungan, adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.

Adapun kelemahan pembelajaran kompetensi diantaranya paradigma pengajar dalam pembelajaran kompetensi masih seperti style lama, kualitas pengajar yang belum cukup, dan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang belum memadai.

Inovasi Pembelajaran Kompetensi

Inovasi pembelajaran kompetensi adalah suatu cara belajar yang menyenangkan untuk menguasai sejumlah kompetensi. Berikut ini, beberapa contoh model-model pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik sesuai dengan pembelajaran berbasis kompetensi. (1) ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yaitu model pembelajaran yang menjadikan motivasi peserta didik sebagai komponen utama yang harus selalu dikondisikan agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Semakin tinggi motivasi peserta didik semakin tinggi pula hasil belajar yang diharapkan. Karena itu seorang guru harus mampu menciptakan strategi meningkatkan motivasi peserta didik.(2) Pakem, model pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih aktif, kreatif, pencapaian tujuan pembelajaran lebih efektif dan kondisi belajar lebih menyenangkan sehingga diharapkan hasil belajar akan lebih optimal. PAKEM merupakan singkatan dari P = Proses pembelajaran, A = Aktif, K = Kreatif, E = Efektif,M = Menyenangkan. (3) Model Personal Conceptual, yaitu pembelajaran yang mengarahkan atau membantu peserta didik  menemukan konsep pribadi yang harus dikembangkan  dalam masyarakat sehingga mengahsilkan perilaku yang fleksibel (luwes) tidak kaku, memiliki tenggang rasa yang tinggi serta dapat mengaktualisasi dirinya dengan baik. (4) Model Science Inquiry, adalah model pembelajaran yang diarahkan untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan intelektual yang terkait dengan penalaran sehingga mampu merumuskan masalah, membangun konsep dan hipotesis serta menguji untuk mencari jawaban melalui penelitian ilimiah. (5) Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu pembelajaran yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta didikuntuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga peserta didikmemiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

-------------------------------

Sumber :

Albertus Adit. 2020. https://www.kompas.com/edu/read/2020/08/28/114509371/bosan-pjj-itu-itu-saja-ini-6-model-pembelajaran-inovatif-bagi-siswa?page=all.

Depdiknas, Dirjen Maqnajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMK.        Pengembangan dan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Modul. Jakarta. 2008

Dinn Wahyudin dan Rudi Susilana. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf

https://sevima.com/5-inovasi-untuk-model-pembelajaran-yang-lebih-efektif/.2020

https://www.kompasiana.com/novasilviani/55003331a33311187050ff40/inovasi-dalam-pembelajaran. 2015

https://belajar.simpkb.id/courses/ujicoba-bimtek-1/lessons/konsep-kurikulum-pada-kondisi-khusus/topic/pembelajaran-berbasis-kompetensi/

https://www.e-jurnal.com/2014/02/pembelajaran-berbasis-kompetensi.html

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2010, 317-318.


01 Oktober 2021

MENGAPA BUMI JADI BEGINI ?


Ketika semua orang merasa nyaman dan baik-baik saja, sekelompok ilmuan adalah komunitas pertama yang mengetahui dan menyadari bahwa bumi yang kita huni ini sedang memulai kehancurannya,  umat manusia akan menghadapi bencana luar biasa.

Di tahun 2021 ini cuaca ekstrim makin sering terjadi, dan akan semakin sering dari waktu ke waktu ... hal yang tidak pernah disangka-sangka 30 tahun lalu.  Cuaca ekstrim ini merupakan akibat dari pemanasan rata-rata 1,1 derajat C di atas tingkat praindustri. Laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), badan ilmu iklim terbesar di dunia, mengemukakan bahwa yang kita alami saat ini belum ada apa-apanya !

IPCC melaporkan bahwa dunia dapat mencapai atau melampaui pemanasan 1,5 derajat C dalam dua dekade saja. Akankah kita bisa membatasi pemanasan di tingkat ini dan mencegah dampak iklim terparah? 

Hanya dengan mengurangi emisi secara ambisius, dunia akan dapat membatasi kenaikan suhu global di tingkat 1,5 derajat C (batas yang ditetapkan para ilmuan untuk mencegah dampak iklim terburuk).  Sebagai gambaran, kenaikan suhu dunia dalam tiga juta tahun terakhir tidak mencapai 2,5 derajat C. Periode ini menunjukkan sistem iklim yang sangat berbeda.

Untuk membatasi dampak berbahaya dari perubahan iklim, dunia harus mencapai emisi CO2 nol bersih dan mengurangi gas non-CO2 seperti metana secara besar-besaran. Penghapusan karbon dapat membantu mengompensasi emisi yang sulit dikurangi, termasuk melalui pendekatan alami seperti penanaman pohon.

Namun, IPCC mencatat bahwa sistem iklim tidak akan langsung berubah dengan adanya penghapusan karbon. Beberapa dampak, seperti kenaikan permukaan laut, tidak akan dapat dipulihkan setidaknya selama beberapa abad, bahkan setelah penurunan emisi berhasil dilakukan.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa sistem penyerap karbon kita yang sangat berharga — daratan dan lautan — sedang menghadapi ancaman besar. Saat ini, sistem-sistem ini memberikan layanan yang luar biasa — menyerap lebih dari setengah karbon dioksida yang dikeluarkan dunia, namun efektivitasnya dalam menyerap CO2 akan terus berkurang seiring dengan meningkatnya emisi. Di bawah beberapa skenario yang dipelajari oleh IPCC, tanah yang tenggelam akhirnya akan menjadi sumber yang memancarkan CO2 alih-alih menyedotnya. Hal ini dapat menyebabkan pemanasan yang tak terkendali. Fenomena ini sudah mulai terjadi di bagian tenggara hutan hujan Amazon yang sudah tidak lagi bekerja sebagai penyerap karbon karena pemanasan lokal yang diperparah oleh deforestasi.


PROYEK NIOM SAUDI, 

MEGAPOLITAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

Neom adalah sebuah kota mandiri futuristik yang dicanangkan oleh Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan perusahaan minyak Saudi Aramco dan dipublikasikan kepada khalayak pada akhir Oktober 2017. Luas kota ini direncanakan mencapai 26.500 km² dan melintasi tiga negara yakni Arab Saudi, Mesir, dan Yordania. Lokasi dari kota ini direncanakan sejajar dengan Laut Merah dan Teluk Aqaba serta dekat dengan Terusan Suez.  Untuk pengembangan proyek kota Neom ini Kerajaan Arab Saudi akan mengucurkan dana sebesar 500 milyar dolar AS dan nantinya kota ini akan dimiliki oleh dana kekayaan kedaulatan (sovereign wealth fund) Saudi Public Investment Fund.

Neom digadang-gadang sebagai kota kapitalis pertama di dunia di mana kehidupan dan sistem hukumnya akan lebih liberal daripada di wilayah Arab Saudi lainnya. Kota ini juga akan dirancang sebagai kota berkesinambungan di mana listrik untuk konsumsi kota tersebut akan dihasilkan oleh tenaga surya dan produksi makanannya berasal dari lahan tani vertikal. Selain itu pekerjaan-pekerjaan repetitif di kota ini akan diotomasi. 

Mega proyek ini dirancang untuk dapat menampung 1 juta orang yang mencakup ekspatriat dan eksekutif dari seluruh dunia yang bekerja sekaligus hidup di kota Neom. Layanan profesional yang dijanjikan berstandar internasional dan diklaim kelas wahid di seluruh sektor. Mulai dari hunian mewah, komersial eksklusif, pendidikan premium, pusat penelitian, tempat olahraga, maupun hiburan.

Proyek Neom yang sempat melambat karena Covid 19, kini kembali jadi perhatian dunia terutama setelah dihubungkan dengan laporan IPPC bulan Agustus 2021 tentang perubahan iklim yang terus berlangsung. Di kawasan Neom setidaknya akan/sedang ditanam setidaknya 500 milyar pohon untuk mengurangi emisi karbon dan lokasinya yang memanjang di tepian laut akan memanfaatkan teknologi untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang bisa diminum sebagai antisipasi kekeringan akibat pemanasan global.


PUSTAKA

www.wri.org

www.nature.com

Kompas.com

Tribun.com

Wikipedia