Tanpa kejernihan hidup yang bagaimana, manusia bisa berdamai dengan kematian ? Tak ada kebaikan yang tak berbalas, tak ada keburukan yang tak bersanksi. My wisdom goes over the sea of wild wisdom

18 November 2014

15 November 2014

MUHAMMAD = BAPAK BUDI PEKERTI



Adalah seorang suku Badui yang ingin mengetahui akhlak Nabi Muhammad SAW seperti apa sehingga para sahabatnya sangat bersedih ketika Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Ketika orang Badui itu menanyakan kepada Sahabat Umar dan Bilal, si Badui merasa heran mengapa kedua sahabat Nabi tersebut tak sanggup menceritakan akhlak Nabi? Mengapa ketika ditanya akhlak Nabi Muhammad SAW, mereka malah menangis dan berlinang air mata mengenang kebaikan beliau?
Akhirnya, dia menemui sayyidina Ali bin Abu Thalib, badui tersebut berkata, “Wahai Ali, tolong ceritakan padaku tentang akhlak Nabi Muhammad SAW sehingga orang-orang tak sanggup menceritakan kebaikan beliau.”
Sayyidina Ali kemudian balik bertanya kepada si Badui tersebut., “Sekarang, ceritakan padaku bagaimana keindahan dunia padaku.”
Orang Badui itu menjawab, “Maaf Ali, saya tak sanggup menceritakan keindahan dunia ini.”
Ali menjawab kembali, “Begitu pun akhlak Nabi Muhammad SAW, tak seorang pun sanggup menceritakan kebaikan budi pekerti beliau.”

Pesona Akhlak Nabi

Suatu ketika Rasulullah SAW berjalan di Kota Makkah. Beliau melihat seorang wanita tua menunggu seseorang yang bisa dimintai tolong membawakan barangnya. Begitu Rasulullah lewat di depannya, ia memanggil, “Ya ahlal Arab! Tolong bawakan barang ini, nanti akan kubayar.”
Rasulullah SAW sengaja lewat di hadapan nenek itu karena bermaksud hendak menolongnya. Maka, ketika Rasulullah menghampirinya, beliau segera mengangkat barang-barang itu seraya berkata, “Aku akan mengangkatkan barangmu tanpa bayaran.”
Di tengah perjalanan, wanita itu menasihati sang pemuda. “Menurut Kabar yang beredar di Kota Makkah ini ada seseorang yang mengaku Nabi, namanya Muhammad. Hati-hatilah engkau dengan orang itu. Jangan sampai engkau teperdaya dan mempercayainya.”
Nenek tua itu sama sekali tidak tahu bahwa pemuda yang menolongnya dan sedang bersamanya adalah Muhammad sang Nabi Saw. Maka beliau berkata kepada si nenek, “Aku ini Muhammad…”
Nenek tua itu terperangah begitu menyadari pemuda yang menolongnya adalah Muhammad yang diceritakannya. Maka, pada saat itu juga nenek itu langsung meminta maaf dan bersyahadat. Ia pun kemudian memuji akhlak Nabi Muhammad. “Sungguh engkau memiliki akhlak yang luhur.”

Akhlak Nabi : Rendah Hati (Tawadhu’)

Ada peristiwa menegangkan buat kita semua yang mencerminkan betapa beliau sangat tawadhu’ (rendah hati), padahal beliau adalah manusia yang dijamin masuk surga. Pada suatu ketika menjelang akhir hayatnya, Nabi berkata pada para sahabat, “Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!”
Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-tiba bangkit dan berkata, “Dahulu ketika engkau memeriksa barisan di saat hendak pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini.”
Singkat cerita, Rasul memberikan tongkat pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi. Nabi berkata, “lakukanlah!”
Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi dan memeluk Nabi seraya menangis, “Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah.”
Seketika itu juga terdengar ucapan, “Allahu Akbar” berkali-kali. sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sebelum Allah memanggil beliau.

Akhlak Nabi : Pandai Menghargai

Ada sepenggal kisah indah ketika ada sahabat terlambat datang ke Majelis Nabi. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul memanggilnya. Rasul memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup sampai di situ, Rasul pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium sorban Nabi. Lihatlah bagaimana Nabi menghargainya sampai-sampai sahabatnya menangis karena tersanjung.

Akhlak Nabi : Menyimak dalam Berdialog

Nabi pernah didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi’ah. Ia berkata kepada Nabi, “Wahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami”
Nabi mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi bertanya, “Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?”
“Sudah.” kata Utbah.
Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca surat Fushilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaan dan sujudnya.
Lihatlah bagaimana Nabi menyimak ide-ide yang disampaikan Utbah bin Rabi’ah. Adalah perilaku kita oleh si Utbbah seorang musyrik pun, kita kalah. Utbah masih mau mendengarkan Nabi dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi berbicara. Kita sekarang, jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan sering tidak mau mendengarkan pendapat saudara sesama muslim. Na’udzbillah min dzaalik.

Akhlak Nabi : Peduli kepada Si Miskin

Ada seorang wanita muslimah yang biasa membersihkan masjid Nabi di Madinah. Ketika Rasulullah saw tidak melihatnya lagi beberapa hari dan beliau menanyakan perihalnya kepada sahabat, maka disampaikan kepada beliau bahwa wanita tersebut sudah meninggal. Maka beliau bersabda: “Mengapa aku tidak diberi tahu kalau ia meninggal? Aku pasti ikut dalam sembahyang janazahnya” dan beliau menambahkan, “Barangkali kalian tidak memandangnya cukup penting karena ia miskin. Anggapan itu salah. Bawalah aku ke kuburnya.” Kemudian beliau pergi ke sana dan berdo’a untuk dia (Al-Bukhori, Kitabus-Salat)

Akhlak Nabi : Jujur dan Amanah

Salah satu ahlak Nabi Muhammad SAW adalah Ash Shiddiq atau jujur. Beliau adalah orang yang tidak pernah berbohong. Sejak kecl, beliau sudah memiliki sifat jujur, bahkan ketika beliau masih menjadi pedagang. Beliau selalu menyebutkan dengan jujur modal yang beliau gunakan untuk barang dagangannya dan terserah kepada pembeli akan memberikan lebih atau tidak pada barang yang dibelinya. Sehingga Nabi Muhammad Saw dikenal dalam “dunia bisnis” pada zaman itu  sebagai pedagang atau pebisnis yang jujur. Di zaman sekarang, mungkin tidak banyak jika ada pedagang yang jujur seperti itu.
Karena jujur dan amanah maka beliau sangat bisa dipercaya, sehingga beliau pun terkenal dalam sejarah umat manusia sebagai satu-satunya manusia yang mendapat gelar “Al Amin” yang artinya adalah orang yang “dapat dipercaya.”

Akhlak Nabi : Paling Layak untukKita Ikuti

Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan ahlak yang terpuji”.  Dan kemudian Nabi saw benar-benar mejadi sumber teladan terbaik, terindah, termulia, terpuji  dan terlengkap sebagai teladan dari berbagai sisi kehidupannya. Apa yang disebutkan di atas hanyalah sedikit contoh dari akhlak Nabi.
Sudah seharusnya kita Sebagai seorang muslim menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita dalam berahlak. Karena beliaulah semulia-mulianya manusia di dunia ini, akhlak mulia beliau adalah yang paling layak untuk kita ikuti.  Sehingga kita bisa merasakan hidup indah bersama ahlak Nabi Muhammad saw. Tak akan pernah ada ahlak yang lebih indah daripada akhlak Nabi SAW junjungan kita.

Jakarta, 26 Desember 2013 – Qodrat Arispati
Sumber :  http://www.islam-institute.com
Sumber gambar : www.cerminnaturl.blogspot.com

10 Oktober 2014

GAUDEAMUS IGITUR



Judul asli :
De Brevitate Vitae (Dalam Singkatnya Kehidupan),

Lagu ini sama sekali tidak mengajarkan hedonisme, malah mengingatkan para sarjana akan kematian ... silahkan disimak syairnya ...


” Gaudeamus igitur Juvenes dum sumus Post jucundum juventutem Post molestam senectutem Nos habebit humus ” 

Artinya : ” Mari kita bersenang-senang selagi masih muda. Setelah masa muda yang penuh keceriaan, Setelah masa tua yang penuh kesukaran, Tanah akan menguasai kita ”

” Ubi sint qui ante nos In mundo fuere? Vadite ad superos Transite in inferos Hos si vis videre ” 

Artinya : ” Kemana orang-orang sebelum kita yang pernah hidup di dunia ini? Terbanglah ke surga Terjunlah ke dalam neraka Bila kau ingin menjumpai mereka ” (Terlihat jika di lagu ini juga ada peringatan akan adanya surga dan neraka. Orang2 sebelum kita ada di dua tempat itu, dan pilihan ada di tangan kita, mau kemanakah kita kelak ?)

” Vita nostra brevis est Brevi finietur Venit mors velociter Rapit nos atrociter Nemini parcetur ” 

Artinya : ” Hidup kita sangatlah singkat Berakhir dengan segera Maut datang dengan cepat Merenggut kita dengan ganas Tak seorang pun mampu menghindar ” (Disini ada himbauan untuk memanfaatkan masa muda sebaik mungkin, karena masa tua akan segera datang, dan tidak ada yang dapat menghindari takdir untuk menjadi tua.)

Vivat academia! Vivant professores! Vivat membrum quodlibet! Vivat membra quaelibet! Semper sint in flore 

Artinya : ” Panjang umur kampusku! Panjang umur para dosen! Panjang umur seluruh mahasiswa! Panjang umur seluruh mahasiswi! Semoga kalian semua akan terus berkembang ” (Bait ini sebagai penghormatan kepada kampus dan guru kita, dan semua mahasiswa di kampus kita. Terlihat status di bait ini adalah mahasiswa, jadi ini merujuk kepada adik2 tingkat kita)

” Vivant omnes virgines Faciles, formosae. Vivant et mulieres Tenerae, amabiles Bonae, laboriosae. ” 

Artinya : ” Panjang umur para gadis! Yang sederhana dan elok Panjang umur para wanita! Yang lembut dan penuh cinta Jujur, pekerja keras ” ( Bait ini ditujukan untuk menghormati para gadis dan wanita, yang kelak akan menjadi seorang ibu, dan melahirkan sarjana2 baru… )

” Vivat et republica! Et qui illam regit Vivat nostra civitas! Maecenatum caritas Quae nos hic protegit ” 

Artinya : ” Hidup negaraku! Dan pemerintahannya Hidup kota kami! Dan kemurahan hati para dermawan Yang telah melindungi kami ” (Bait ini ditujukan untuk negara, pemerintahan pusat, pemerintahan kota, dan para bangsawan (pengusaha ?) yang banyak melindungi para mahasiswa.

” Pereat tristitia Pereant osores Pereat diabolus Quivis antiburschius Atque irrisores ” 

Artinya : ” Enyahlah kesedihan Enyahlah kebencian Enyahlah kejahatan Dan siapa pun yg anti perkumpulan mahasiswa Juga mereka yang mencemoh kami ” (Bait ini merupakan doa agar kita semua terhindar dari hal hal yang disebut pada bait ini)

” Quis confluxus hodie Academicorum? E longinquo convenerunt Protinusque successerunt In commune forum ” 

Artinya : ” Siapa yang sekarang telah berkumpul di universitas ini? Sejak lama mereka telah berkumpul Dan kemudian bersatu dalam forum bersama ”

” Vivat nostra societas! Vivant studiosi! Crescat una veritas Floreat fraternitas Patriae prosperitas ” 

Artinya : ” Hidup persahabatan kita! Hidup studio! Semoga kebenaran dan kejujuran tercapai Tumbuh bersama perkumpulan kita Dan tanah air kita akan sejahtera ” (Dahulu, di yunani banyak universitas yang mengajarkan sasta dan seni, sehingga disebut studio)

” Alma Mater floreat Quae nos educavit Caros et commilitones Dissitas in regiones Sparsos, congregav ” 

Artinya : ” Majulah almamater Yang telah mendidik kami Kepada sahabat dan kawan-kawan Yang terpisah di berbagai wilayah Mari kita berkumpul ”


Biasanya lagu yang sering diperdengarkan di saat wisuda hanya 2 bait seperti ini :

Bait 1: ” Gaudeamus igitur Juvenes dum sumus Post jucundum juventutem Post molestam senectutem Nos habebit humus ” Artinya : ” Mari kita bersenang-senang Selagi masih muda Setelah masa muda yang penuh keceriaan Setelah masa tua yang penuh kesukaran Tanah akan menguasai kita “

Bait 4: ” Vivat academia! Vivant professores! Vivat membrum quodlibet! Vivat membra quaelibet! Semper sint in flore ” Artinya: ” Panjang umur kampusku! Panjang umur para dosen! Panjang umur seluruh mahasiswa! Panjang umur seluruh mahasiswi!

Rujukan :  http://obedoke.wordpress.com
Sumber gambar : beasiswasekolahku.wordpress.com

03 Oktober 2014

POLEMIK PILKADA, LANGSUNG ATAU TIDAK ..... I DON'T CARE




Oleh :
Hamdan Arfani

Awalnya saya malas membahas soal pilkada ini, I don’t care … tapi dari waktu kewaktu nampaknya makin jelas ada sebagian oknum memaksakan pendapatnya yang mengatasnamakan ‘rakyat’ … lha, saya juga kan rakyat, dan saya tidak sependapat!

Lebih parah lagi dikatakan bahwa  pemilihan tidak langsung itu tidak demokratis dan merampas hak rakyat ... weleh ... jangan lupa Bung kita orang Indonesia, demokrasi kita demokrasi pancasila bukan demokrasi ala 'amrik' atau ala 'euro'... Para "Founding Father" tidak alpa saat merumuskan dasar negara sila ke-4 ... 

Lebih ngaco lagi ada yang bilang pemilihan tidak langsung adalah kemunduran dan tidak reformis.  Tahun 1998 saya ikut demonstrasi  sama seperti mahasiswa lainnya kala itu.  Saya mendengar langsung pemikiran ‘neo liberalism-neo kapitalism’ dari Bung BS .  Saya juga pernah ‘berhadap-hadapan’  dengan Mr. AA yang sekarang jadi staf khusus Presiden.  Saya juga mengikuti sepak terjang  Sdr. S dengan Forkot-nya … intinya sedikit banyak saya mengalami dan menyimak apa yang terjadi kala itu. Reformasi tidak 'ngurusi' soal pilih langsung atau tidak ... itu terlalu remeh ... langsung atau tidak keduanya sama-sama demokratis, sama derajatnya, tinggal disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kultur bangsa.

Demonstrasi mahasiswa 1998 menuntut reformasi (pembaruan) dengan tiga agenda perang, yaitu perang terhadap  (1) Korupsi, (2) Kolusi, dan (3) Nepotisme.  Kini di tahun 2014 kita semua tahu bahwa reformasi telah gagal.  Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang dulu ingin dibasmi sekarang telah nyata kemenangannya.

Justru, sejauh pengamatan awam saya, pukulan pertama yang merontokkan gerakan reformasi adalah diberlakukannya otonomi daerah dan pemilihan umum langsung.  Otonomi Daerah (otda) merupakan penjelmaan ide ‘Negara Federasi Indonesia’ yang pernah ‘Bapak Reformasi’, Pak Amien Rais lontarkan.  Pak Amien berasumsi dengan pemberian otonomi pada daerah, daerah akan lebih cepat mencapai kesejahteraan karena kontrol lokal menyangkut  KKN lebih cermat.  Kini di tahun 2014 sudah sangat nyata, bahwa asumsi Pak Amien itu salah, bahkan beliau sendiri pernah mengatakan dengan gentleman tentang kesalahan asumsinya itu dibeberapa kesempatan.  

Setelah berlaku Otonomi Daerah, apa yang terjadi ?  Yang terjadi adalah munculnya raja-raja kecil di tiap daerah,  yang terjadi adalah berkurangnya pengawasan pusat karena kini yang mengawasi adalah rakyat jelata  yang sebagian besar terbelit kemiskinan … miskin harta, miskin informasi, dan miskin pengetahuan bagaimana melakukan kontrol yang terorganisir.  Munculnya ‘raja’ dan kurangnya pengawasan akhirnya membiakkan KKN yang  jauh lebih dahsyat.  

Tentang Pemilihan Langsung.  Di Indonesia, sejatinya para ‘wakil rakyat’ sudah ada sejak jauh sebelum pemilu dikenal. Kala itu segala sesuatu diputuskan dengan cara musyawarah – mufakat.  Kultur Indonesia adalah kultur musyawarah- mufakat, bukan voting… seperti halnya kultur toleransi  bukan konflik. Maka musyawarah dan pemilihan tidak langsung (perwakilan) sebetulnya adalah budaya asli Indonesia.  Itulah sebabnya sila ke-4 Pancasila berbunyi :  KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN.  Sekarang, tinggal para elite negara ini ... konsisten atau tidak, setia atau tidak dengan Pancasila !!!

Kini, kita diberi hak untuk memilih langsung calon presiden, memilih calon anggota DPR, memilih calon Gubernur, memilih calon Bupati … memilih orang-orang yang sesungguhnya tidak  kita kenal… kecuali hanya meraba-raba, menduga-duga saja.  Apalagi informasi yang kita terima menjelang ‘pemilihan’ sangat tendensius.  Alih-alih memilih orang jujur … yang terpilih  bisa jadi  justru penipu, koruptor, dan tukang kawin …  weleh.  Pemilihan secara langsung menebar benih perilaku sogok (money politic).  Jika terpilih, maka yang menyogok akan segera mengembalikan ‘ongkos’ dengan cara korupsi.

Kesimpulan.  Saya tidak ambil pusing soal pilkada langsung atau tidak.  Buat oknum yang mengatasnamakan rakyat bahwa rakyat menghendaki  langsung … menghendaki tidak …   tolong jangan mengklaim sembarangan.  Yang penting bukan langsung atau tidak, yang penting fokus saja dengan agenda reformasi, yaitu perang pada KKN : Korupsi, Kolusi, Nepotisme.  Itu saja.

Serta stop kebiasaan menjelek-jelekkan kelompok lain, kelompok yang dijelek-jelekkan belum tentu kejelekannya.  Tapi kelompok yang menjelek-jelekkan sudah PASTI jeleknya !

23 September 2014

RADYAH GALUNGGUNG BATARA GUNAWISESA XIV







Jadilah pemimpin sebenarnya:
di depan memberi teladan
di tengah membangun kemauan
di belakang memberi dorongan

SUASANA STASIUN MANGGARAI JAKARTA 2014



09 September 2014

SD PELITA DEPOK Poncol Atas

SD Pelita Depok berdiri sejak 1975

KEGIATAN OLAHRAGA 






LOMBA MENGGAMBAR

SD Pelita menyelenggarakan lomba menggambar diikuti beberapa sekolah TK dan SD di Depok
SD Pelita sukses menyelenggarakan lomba gambar diikuti sekolah-sekolah undangan tingkt TK-SD se-Depok 

Para pemenang TK dan SD. SD Pelita juara 1 tingkat SD


LATIHAN PRAMUKA

Pertolongan patah tulang

Aksi menanam pohon di tepi sungai Ciriung. Peduli pemanasan global

Latihan semaphore





BELAJAR DI ERA PANDEMI


Cek suhu tubuh



LOMBA BIKIN GADO-GADO

Menyiapkan bahan, sayuran telah direbus.  Tidak lupa tempat harus bersih.

Mulai membuat, kacang, garam, cabe, dan bumbu lainnya dihaluskan ...

Tim Laki-laki sama hebatnya dengan tim perempuan ...

Siap disantap.

Siap disantap.

Menikmati gado-gado buatan sendiri ... hmmm nikmaaat ...

Pakai krupuk ... sedaaap ...




ALL ABOUT 
SD PELITA DEPOK

Shalat Dhuha kegiatan rutin harian
Belajar berkelompok memecahkan masalah

Kegiatan praktikum

Membuat telur asin teknik rendam

Menggambar masjid
Belajar di alam bebas
Belajar di luar ruangan
Manjadi pelajar yang ceria dan bersemangat

MEMBUAT LAYANG-LAYANG
Membuat kerangka layang-layang
Melukis layang-layang aneka warna
Ini layang-layang buatan sendiri ... bagus kan ?
Horee ... layang-layang sudah jadi  !!!
Kegiatan outing ... asyiiik ...
Saatnya serius ... sedang membuat cerita ...
JUMAT BERSIH
Jalan santai
Memungut sampah sepanjang jalan ... jagalah kebersihan ya ...
Memasukan sampah ke dalam wadah sampah
Ini Kak ... saya menemukan sampah ...
Ayo jangan buang sampah sembarangan ... sini masukan ke plastik sampah !
Melewati jalan menanjak ...
Tolong-menolong ... pegangi saya dong ...!!
Wah seru ... berjalan di tanah miring ...
Pegangan pohon ayo panjat terus, Dik ...
Jalan pagi agar sehat
Ceria bersama ...
Berbaris, tertib di jalan.
Hufff ... istirahat dulu .....
Setelah jalan pagi ... kita makan bersama-sama ...
Kegiatan rutin harian sebelum istirahat, yaitu membaca surat-surat pendek al Qur'an ...tidak dihafal tapi lama kelamaan semoga menjadi hafal karena selalu diulang-ulang ..
Nah ini imam sholat shuha dan komandan ngaji harian ... sedang memimpin membaca surat-surat pendek al Qur'an
Kegiatan renang : gaya Suban siswa kls V
Kegiatan renang : Suban siswa kls V melompat bebas ...
Kegiatan renang

Shalat dhuha sebelum rehat ...
Menulis ...

     

HARI GURU 
25 NOPEMBER