Hari Raya Idul Adha dirayakan kaum muslimin setiap bulan Dzulhijjah (kalender hijriah). Pada perayaan itu, di Mekkah sedang berlangsung ibadah haji yang diikuti oleh jutaan kaum muslimin dari segala penjuru dunia, dan dilaksanakan pemotongan hewan qurban yang dagingnya dibagi-bagikan kepada yang paling membutuhkan.
Ibadah haji yang serangkai dengan Idul Adha dan pemotongan hewan qurban adalah termasuk Rukun Islam yang kelima. Haji merupakan ciri khas ajaran Islam, merupakan identitas Islam. Tapi tahukah Anda bahwa perayaan dan ibadah tersebut sesungguhnya adalah napak tilas pengalaman spiritual Ibrahim as dan keluarganya?
Sebegitu tinggi kedudukan Ibrahim (Abraham) dalam ajaran Islam. Dengan demikian, perayaan Idul Adha, ibadah Qurban, bahkan ibadah haji sekalipun, rasanya tidak lengkap jika tidak mengulas kembali tokoh Ibrahim.
Ibrahim adalah nenek moyang Muhammad Saw, sekaligus pula nenek moyang Musa (Moses) dan Isa Al Masih (ejaan latin: Yesus). Semasa hidup, Ibrahim memiliki dua istri. Dari istri bernama Hajar (berdarah afrika), berputra Ismail (Ishma El artinya 'Tuhan telah mendengar'). Dari istri bernama Sarah (berdarah Babylon; Babylon kemudian bernama Persia kemudian sekarang menjadi negara Irak dan Iran) berputra Ishak.
Ismail dan Ibunda Hajar tinggal di Mekkah, sedangkan Ishak dan Ibunda Sarah tinggal di Kanaan (Palestina). Dari Ismail, lahirlah anak-cucunya yang bernama Muhammad (menjadi Rasul pada usia 40 tahun). Dari Ishak lahirlah Ya'kub as. Ya'kub kemudian menjadi Rasul.
Ibrahim adalah nenek moyang Muhammad Saw, sekaligus pula nenek moyang Musa (Moses) dan Isa Al Masih (ejaan latin: Yesus). Semasa hidup, Ibrahim memiliki dua istri. Dari istri bernama Hajar (berdarah afrika), berputra Ismail (Ishma El artinya 'Tuhan telah mendengar'). Dari istri bernama Sarah (berdarah Babylon; Babylon kemudian bernama Persia kemudian sekarang menjadi negara Irak dan Iran) berputra Ishak.
Ismail dan Ibunda Hajar tinggal di Mekkah, sedangkan Ishak dan Ibunda Sarah tinggal di Kanaan (Palestina). Dari Ismail, lahirlah anak-cucunya yang bernama Muhammad (menjadi Rasul pada usia 40 tahun). Dari Ishak lahirlah Ya'kub as. Ya'kub kemudian menjadi Rasul.
Nabi Ya'kub mendapat julukan Israel (Ishra El artinya 'Hamba Allah', sama artinya dengan Abdullah). Nabi Ya'kub memiliki 12 anak yang kemudian menjadi 12 suku Bani Israel. Dari Bani Israel ini lahirlah Nabi Yusuf, Ayyub, Zulkifli, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, dan Isa putra Maryam.
Nabi Muhammad Saw mengajarkan Islam, Bani Israil mengajarkan agama Yahudi, dan dari Isa putra Maryam lahirlah ajaran Kristen. Jadi jelaslah, Ibrahim tidak beragama Islam, tidak beragama Yahudi, tidak pula beragama Kristen, karena semua agama-agama itu lahir dari anak cucunya.
Nabi Muhammad Saw mengajarkan Islam, Bani Israil mengajarkan agama Yahudi, dan dari Isa putra Maryam lahirlah ajaran Kristen. Jadi jelaslah, Ibrahim tidak beragama Islam, tidak beragama Yahudi, tidak pula beragama Kristen, karena semua agama-agama itu lahir dari anak cucunya.
Dalam Qur'an disebutkan bahwa agama Ibrahim adalah 'agama Jalan Lurus' atau agama 'penyerahan diri kepada Tuhan' atau 'agama keesaan'. Al Qur'an menerangkan bahwa Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama para nabi sebelumnya, terutama agama Ibrahim as.
ASAL MUASAL HAJI DAN QURBAN
Dari literatur diketahui bahwa bangunan ibadat yang pertama kali dibangun oleh manusia tepat berada di posisi Ka'bah (Ka'bah berarti juga Kubik).
ASAL MUASAL HAJI DAN QURBAN
Dari literatur diketahui bahwa bangunan ibadat yang pertama kali dibangun oleh manusia tepat berada di posisi Ka'bah (Ka'bah berarti juga Kubik).
Ibrahim dan Ismail membangun kembali (memugar) bangunan ibadat yang ada, dan karena bentuknya berupa kubus, kemudian dinamai Ka'bah. Ritual Ibrahim dan Ismail di Ka'bah adalah prototipe dari ritual haji sekarang. 
Adapun rangkaian ritual haji yang lain, yaitu pelemparan batu (Jumrah), qurban, dan sa'i (berlari dar bukit Safa ke Marwah bolak-balik) bermula dari kisah berikut ini :
Ketika Ismail masih bayi, Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT (Tuhan Semesta Alam) untuk membawa dan meninggalkan Ismail beserta Ibunda Hajar berduaan saja disebuah padang pasir yang tandus bernama lembah Bakkah (kemudian bernama Mekkah).
Ketika Ismail masih bayi, Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT (Tuhan Semesta Alam) untuk membawa dan meninggalkan Ismail beserta Ibunda Hajar berduaan saja disebuah padang pasir yang tandus bernama lembah Bakkah (kemudian bernama Mekkah).
Sepeninggal Ibrahim, Ismail yang masih bayi menangis kehausan. Bunda Hajar panik, berlari-lari hingga ke bukit Safa dan Marwah bolak-balik mencari mata air. Namun, tak jua menemukan mata air. Sambil terus berdoa kepada Allah, Bunda Hajar tak henti berikhtiar mencari air. Ketika kembali ke lembah Bakkah, didapatinya mata air baru yang semakin lama semakin deras sehingga menjadi sebuah kolam (kini bermana sumur Zamzam). 
Perjuangan Hajar mencari mata air adalah simbol perjuangan sosok Ibu menghidupi anaknya. Sekaligus pula mengandung pelajaran bahwa tidak semestinya kaum yang beriman berputus asa dari Rahmat Allah SWT.
Ketika Ismail memasuki usia remaja, Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menjadikan Ismail qurban (tumbal persembahan kepada Allah SWT). Perintah Allah ini untuk menguji Ibrahim, apakah lebih mencintai Allah atau anaknya.
Ketika Ismail memasuki usia remaja, Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menjadikan Ismail qurban (tumbal persembahan kepada Allah SWT). Perintah Allah ini untuk menguji Ibrahim, apakah lebih mencintai Allah atau anaknya.
Sebelum sampai pada waktu yang ditentukan, Ibrahim memberitahukan perihal perintah Allah tersebut kepada Ismail. Ismail menjawab kurang lebih, 'Insya Allah, Ayahanda akan mensdapati saya termasuk orang-orang yang sabar'. Namun, ketika hari yang ditetapkan tiba, Syetan menggota Ismail dan Hajar agar bergeming hatinya dan membatalkan rencana qur'ban tersebut. Ismail dan Hajar tak mampu digoda, malah melakukan perlawanan dengan melempari Syetan dengan batu.
Singkat kata, ketika Ibrahim dan Ismail betul2 akan melakukan perintah Allah, tiba-tiba Allah mengganti qurban Ismail dengan seekor domba. Penggantian qurban manusia dengan domba oleh Allah SWT amat disyukuri Ibrahim sekeluarga.
Kemudian selanjutnya, sebagai rasa syukur, setiap tahun menjadi tradisi qurban domba di kalangan keluarga Ibrahim, yang dilanjutkan oleh anak keturunannya hingga jaman Rasulullah Muhammad Saw. Ketika Muhammad Saw menjadi rasul, ditetapkan tradisi qurban menjadi Hari Raya kaum muslimin. 
Satu hal yang jarang dibahas, bahwa Idul Qurban adalah perayaan menangnya PRASANGKA BAIK, yaitu prasangka baik Ibrahim dan keluarganya kepada Allah al Rahmaan al Rahiim. 
Demikianlah uraian singkat tentang pengalaman spiritual Ibrahim yang menjadi ritual haji kaum muslimin, sesuai dengan firman Allah SWT yang memerintahkan Muhammad Saw untuk mengikuti (menyempurnakan) ajaran Ibrahim dan mengukuhkan ajaran Ibrahim itu sebagai bagian dari ajaran Agama Islam.
Demikianlah uraian singkat tentang pengalaman spiritual Ibrahim yang menjadi ritual haji kaum muslimin, sesuai dengan firman Allah SWT yang memerintahkan Muhammad Saw untuk mengikuti (menyempurnakan) ajaran Ibrahim dan mengukuhkan ajaran Ibrahim itu sebagai bagian dari ajaran Agama Islam.
